TEROR DARI BELANTARA 2014
MUNICIPAL WASTE LIVE in JKT 2014
JAKARTA CORE 2014
JAKARTA CORE 2014
Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA
Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA
JAKARTA ROCKULTURE 2015
JAKARTA ROCKULTURE 2015
JAKARTA ROCKULTURE 2017
JAKARTA ROCKULTURE 2017
BERGERAK RECORDS X GOAHEADPEOPLE X SOULTROUBLE, 28 oct 2017
undergroundsyncOctober 25, 201713tahun, bergerakrecords, goaheadpeople, hc, music, musik, punk, rock, soultrouble, tenholes, undergroundsync
BERGERAK RECORDS X GOAHEADPEOPLE X SOULTROUBLE
.
PRESENT
.
SOUNDSATIONS X CIPINANG BERGERAK
.
10 TAHUN REUNI FORMASI AWAL OVERCAST
.
M.B.A. REUNION
.
TENHOLES
13TH ANNIVERSARY
.
HIGHMOON
7th ANNIVERSARY
.
THE SABOTAGE
.
HEADMAN
.
DIGHOLE
.
Free Entry| 18+ | Bring your ID
Open gate at 5 PM
#nantijugalobergerak
.
Di dukung oleh:
GoAheadpeople.id
.
Partners:
The Condet Club
Masgimin
Rawk Cloth
Wondersoul
Tukang Kaos 13
Gingham Box
Skipbor
Pepesan Kosong 12
Hersham Original
Soultrouble Store
Greg Mike & Kim
Nocaptain
choices made
handclap
soultrouble jkt
eastwar pit + burger
leaf
trouble balls
local heroes
.
Media Partners:
info pensi
kalender event
ripstore
undergroundsync.com
ruru radio
mave magazine
.
#soundsationsXcipinangbergerak
#goaheadpeopletimur
#nantijugalopaham
#bergerakrecords
#soultroublecrew
Synchronize festival 2017
Rundown day 01: https://synchronizefestival.com/rundown/day1
Rundown day 02: https://synchronizefestival.com/rundown/day2
Rundown day 03: https://synchronizefestival.com/rundown/day3
Rundown day 02: https://synchronizefestival.com/rundown/day2
Rundown day 03: https://synchronizefestival.com/rundown/day3
Stand with cinde
undergroundsyncOctober 05, 2017cinde, market, musik. music, pasar, stand, standwithcinde, supporting, undergroundsync, with
PRESS RELEASE
Musik adalah bahasa yang universal, memiliki kekuatan yang bisa menembus kalbu pendengarnya. Dan, sebagai medium ianya juga bisa merekam ilham dan aspirasi dari penulisnya akan hal yang menggugah mereka secara personal hingga menggubahnya menjadi karya dalam tenun nada dan syair. Menjadikannya bukan hanya sebagai penghibur pelipur lara tapi juga suara akan kegelisahan sosial dalam masyarakat. Menjadikannya sebagai suara dari yang tak terdengarkan, dari Woody Guthrie, Bob Dylan, Billy Bragg hingga Franky Sahilatua dan Iwan Fals.
W.S. Rendra pernah menulis dalam puisinya, “Apalah artinya renda-renda kesenian bila terpisah dari derita lingkungan. Apalah artinya berfikir bila terpisah dari masalah kehidupan” yang menjadi penguat juga pemantik kesadaran akan kenyataan akan adanya sebuah proyek pembangunan raksasa yang akan mengubah Pasar Cinde sebuah cagar budaya dan sentra ekonomi kerakyatan di Palembang menjadi sebuah mall megah dengan kondominium dan hotel. Sebuah usaha penghilangan sejarah pasca kemerdekaan Indonesia di Palembang dan keberadaan Pasar Cinde dari nadi kehidupan organik masyarakat Palembang bukan hanya ekonomi tapi juga kultural. Kenyataan yang membangkitkan denyut protes dari mulai para akademi, kalangan profesional, pemuka adat, pedagang hingga lintas komunitas paramuda termasuk mereka yang berkecimpung di ranah musik di Palembang. Beragam usaha penyelamatan dan sosialisasi masif dilakukan dengan kampanye Save Pasar Cinde dengan jalan petisi, audiensi, dikusi publik, program seni budaya, advokasi, aksi protes hingga okupasi; dan yang pasti juga memantik beberapa rekan musisi untuk menyuarakan kepedulian dan kegelisahan mereka dengan karyanya; hingga melahirkan gagasan untuk mempublikasikan karya mereka untuk memperluas spektrum kemungkinan dari gerakan Save Pasar Cinde.
Gagasan itu kemudian diwujudkan menjadi bunga rampai musikal yang diberi tajuk Stand With Cinde: Save Pasar Cinde itu pun kemudian dikerjakan secara kolektif, swadaya dan partisipatif oleh Sonic Soulmate Works., Rimauman Music, Spektakel Klab, AD Studio dan Blacksheep Studio juga musisi dan grup musik yang terlibat di dalamnya. Ada empat musisi/kelompok musik yang terlibat dengan empat lagu yang didedikasikan untuk Pasar Cinde dan gerakan Save Pasar Cinde. SEMBILUdengan lagu “Balada Pasar Cinde” yang menghembuskan nyawa musik ala Woody Guthrie dan masa awal Iwan Fals. Personil grup musik HUTAN TROPIS yang kerap menyuarakan isu lingkungan hidup dalam karyanya, JIMMY DELVIAN muncul solo dengan lagu “Pasar Ini Telah Musnah”. Sebagai catatan Jimmy Delvian juga sempat terlibat sebagai musisi pendukung di grup folk Melayu, SEMAKBELUKAR, yang telah membubarkan diri. Selanjutnya adalah kuartet folk, DIROAD dengan lagunya “Pilumu Cinde” yang dengan ajaib melebur nuansa musik Batanghari Sembilan dengan folk kontemporer dengan lirik yang ditulis dalam bahasa Besemah dan bahasa Indonesia. Dan, terakhir yang luar biasa juga adalah solidaritas sahabat dari Malang dengan keterlibatan IKSAN SKUTER yang mendukung gerakan Save Pasar Cinde dengan tanpa diminta mengirimkan lagunya “Kami Butuh Lahan” yang ditulis dan direkamnya dengan gerak cepat.
Musik mungkin bukanlah agen perubahan atau senjata perlawanan yang mumpuni tapi satu harapan besarnya adalah Ianya akan memantik kesadaran personal dan memperluas kemungkinan akan usaha penyelamatan Pasar Cinde sebagai cagar budaya dan sentra ekonomi kerakyatan masyarakat Palembang.
Pasar untuk rakyat bukan birokrat atau koglomerat!
===
Bunga rampai musik Stand With Cinde: Save Pasar Cinde bisa didengarkan dan diunduh secara gratis di: https://soundcloud.com/ rimaumanmusic/sets/save-pasar- cinde
Dukung gerakan SAVE PASAR CINDE dengan menandatangani petisi: http://bit.ly/SavePasarCinde
===
Artist: Various Artists
Album Title: Stand With Cinde: Save Pasar Cinde
Format: Digital
Label: Rimauman Music
Catalogue: RIMAUMAN-016/2017
Country: Indonesia
Release date: 3 Oktober 2017
Genre: Folk
Mastering oleh Panji Mustaqiem (Sonic Soulmate Works.)
Ilustrasi oleh Ade Kartika Effendi
Tata letak cover art oleh Taxlan
Tracklisting:
1. SEMBILU “Balada Pasar Cinde”
Musik dan lirik oleh Noviarie Pratamarsyah (gitar/vokal) dan Budi Misrani (gitar/vokal)
Musisi Pendukung oleh Febby Bayu Samudra (akordeon)
Produser oleh Farid Amriansyah (Sonic Soulmate Works.)
Direkam oleh Panji Mustaqiem (Sonic Soulmate Works.) di Blacksheep Studio
2. JIMMY DELVIAN “Pasar Ini Telah Musnah”
Musik dan lirik oleh Jimmy Delvian
Musisi pendukung oleh Herwin Meidison (gitar), Ilal Syahilal (bass)
Direkam, Mixing & Mastering oleh Jimmy Delvian di AD Studio
3. DIROAD “Pilumu Cinde”
Musik oleh Riyan Koeswara (gitar/vokal), Hendy Hidayat (cello), Indah Rizky Heryana (vokal) dan Hafiz Riswandi (vokal)
Produser oleh Farid Amriansyah (Sonic Soulmate Works.)
Direkam oleh Panji Mustaqiem (Sonic Soulmate Works.) di Blacksheep Studio
4. IKSAN SKUTER “Kami Butuh Lahan”
Musik dan lirik oleh Iksan Skuter
Direkam oleh Iksan Skuter
HOG debut album
FOR
IMMEDIATE RELEASE
HEGEMONY OF GOD MELEPAS SINGLE TERBARU BERJUDUL “PRAHARA” UNTUK
PERSIAPAN AKAN MERILIS DEBUT ALBUM PENUH SECARA SELF RELEASED
Cianjur, 12
September 2017 – Setelah sekian lama tidak merilis karya
karena kesibukan dan juga penggarapan album, kali ini dalam rangka akan merilis
album penuh, kami telah melepas single terbaru yang dapat diunduh secara bebas,
single yang berjudul “Prahara” dipilih sebagai lagu untuk memperkenalkan materi
album penuh perdana yang akan rilis dalam waktu dekat, sebelumnya single
“Prahara” kami rilis pertama kali di website cianjurmusikcadas.com.
Lirik pada lagu “Prahara” ditulis oleh vokalis
kami, Hood Yudistira yang bercerita “Prahara
Adalah badai Badai konflik kreasi oknum anak adam
yang sengaja diciptakan untuk menjatuhkan secara cepat atau perlahan.
Memberontak untuk Tirani yang terprioritaskan kemudian hirarki duniawi yang
menggelapkan mata terus dikejar. Prahara bagi kami adalah salah satu ujian dari
Tuhan, kenaikan derajat atau pengampunan dosa itulah karunia dari tuhan ketika
polemik berhasil dibungkam tanpa merugikan, itulah Kuasa Tuhan. Serangan dari
luar yang bertubi dan konflik dari dalam yang sedikit demi sedikit menggerogoti
adalah pertanda bahwa kekuatan batin dipertanyakan dan seberapa hinanya kita
dengan Maha pengasihnya Tuhan tetap memberkati. Kami berterimakasih pada
prahara yang mengintrospeksi karena
dengan masalah kami belajar lebih dewasa dan bijaksana ketika mengeksekusi
prahara itu sendiri, dan ketika akal sehat berhasil meredam dan
menyelesaikannya dari situlah cara pandang dan pola pikir akan semakin tajam.”
Sampai saat single “Prahara” dirilis, kami sudah
menyelesaikan sebelas materi berisi materi baru dan materi lama yang direkam ulang dengan
aransemen baru, satu materi instrument, dan dua materi berkolaborasi dengan vokalis
berkarakter asal Cianjur yaitu Andini dari Killed By Bestfriend dan Tinu dari
Toiletroom serta satu musisi mengisi part Saxophone bernama Fefey.
Konsep musik yang kami mainkan bisa digambarkan Secara
musik “kita coba bikin musik yang
memiliki komposisi antara progresif dan harmonisnya seimbang, menyatukan
massive breakdown dan melodic sweep di tiap bagan nya serta di drum nya lebih
dominan memakai blast beat dan part breakdown nya sedkit agak lebih progresif,
Konsep departemen aransmen musik kami yang sekarang lebih memperhatikan
harmonisasinya jadi tidak cuman fokus mengejar speed saja, dari konsep musik
atau lead gitar nadanya juga sudah berbeda dengan konsep yang dulu, sekarang di
setiap lagu kita masukan nada-nada majornya jadi terdengar lebih segar
perpaduan bernuansa segar dan nada yang gelap, terus konsep vokal juga hood
lebih berani dengan vokal cleanya, tidak hanya scream dan growl saja, dari
beberapa lagu kita juga berani mencoba memasukan part gitar akustik dan klasik,
dari salah satu lagu yang ada di album kami kebetulan berduet dengan vokalis
grunge, jadi kita padukan karakter vokal grunge dengan musik metal kita mencoba
untuk beda saja, ada juga di lagu salah satu lagu berduet dengan vokalis
perempuan yang berkarakter suara vokal yang lembut di padukan dengan musik
metal atau musik keras”
Untuk album perdana kami sendiri diberi judul Prahara sama dengan judul single terbaru
yang sudah dirilis serta untuk perilisan abum Prahara kami merilis secara mandiri atau bisa disebut self released. Serta untuk
pendistribusian nanti kami hanya mengandalkan kerabat dekat, jejaring
pertemanan, toko musik online/offline yang bisa diajak kerja sama maupun sosial
media.
Hegemony Of God merupakan band asal Cianjur
terbentuk sejak akhir desember 2011 memainkan jenis musik Metalcore yang
menurut kami sangat berbeda dengan band sejenis lainya, saat pengerjaan proses
album Prahara ini, kami diperkuat oleh Hood Yudistira ( Vokal ), Lucky
Avrillia ( Gitar ), Rey Prayoga
( Gitar ), Bintang Alvaro ( Bass ),
dam Iam ( Drum).
DISCOGRAPHY
·
Tunas Dosa Suci “Single”, Digital V/A ( Into The Tunnel, 2012 )
·
Rekontruksi Neraka ( Single, 2012 )
·
Terajam Takdir Tuhan ( Single, 2013 )
·
Demo 2014, CD ( Self Released, 2014 )
·
Despicable War “Demo 2014”, Digital V/A Metal Meme Indonesia ( M.M.I,
2014 )
·
Evolusi Diri “Demo 2014”, CD V/A Bogor Metal Compilation ( Neraka
Jahanam, 2015 )
·
Membuas “Single”, CD V/A Hellprint West Java Invasion 2015 (
Hellprint Records, 2015 )
·
Membuas “Single Demo 2016”, CD V/A Show Your Anger Vol #1 ( Cianjur Musik
Cadas, 2017 )
CONTACT & ENQUIRIES
Address : Perum Pesona Cianjur Indah, Blok F2 no 3. Cianjur. Jawa Barat, Indonesia.
Phone : +62 812 1265 9381 & +62 856 8542152
Email : hegemonyofgod666@gmail.com
SOCIAL MEDIA
facebook.com/hegemonyofgod
reverbnation.com/hegemonyofgod
soundcloud.com/hegemony-of-god
Twitter : @hog_official
Instagram : @hegemonyofgodofficial
reverbnation.com/hegemonyofgod
soundcloud.com/hegemony-of-god
Twitter : @hog_official
Instagram : @hegemonyofgodofficial
Jakarta Rockulture 2017 Photo by Arief Yudo [very very late post]
undergroundsyncSeptember 09, 2017cadas, jajan rock, jakarta, Jakarta Rockulture, jktrock, metal, musick, musik, rawk, rock, sacca, sacca prod, undergroundsync
Stage Photo from Jakarta Rockulture 2017 All documented by Arief Yudo (Official Photographer of Undergroundsync.com)