metal.music.underground music. since 2011

ADS HERE

TEROR DARI BELANTARA 2014

MUNICIPAL WASTE LIVE in JKT 2014

JAKARTA CORE 2014

JAKARTA CORE 2014

Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA

Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA

JAKARTA ROCKULTURE 2015

JAKARTA ROCKULTURE 2015

JAKARTA ROCKULTURE 2017

JAKARTA ROCKULTURE 2017

WELCOME to UNDERGROUNDSYNC.COM

#veryverylatepost [[__Press Release: VLAAR “Blekmetal”__]]

Press Release: VLAAR “Blekmetal”






Untuk diterbitkan segera!

Trio Berbisa VLAAR Menyengat Lebih Mematikan Dengan Album

“Blekmetal”

Sebenarnya masih banyak sekali band menarik dalam khazanah musik cadas di Indonesia

yang bisa kita simak. Tidak hanya band-band yang seringkali muncul di beranda media sosial

Anda karena popularitasnya memacu algoritma. Anda hanya perlu mengeksplorasi lebih dalam

dan mencapai bawah tanah untuk menemukannya.

Salah satu band yang patut mendapatkan sorotan adalah Vlaar. Nama yang masih asing di

telinga awam dan sudah tentu wajib diperkenalkan secara lebih luas karena bobot

musikalitasnya. Vlaar mengusung subgenre heavy metal yang tidak umum di skena musik

cadas Indonesia. Mereka seperti mencoba menyegarkan memori kita kembali ke era di mana

black metal belum bermetamorfosa menjadi suatu genre. Prototipe black metal yang masih

kental bauran antara thrash metal, punk rock, dan rock and roll.

Tiga musisi pria penghuni Vlaar ini pun memilih menyamarkan identitas asli mereka dengan

‘pseudonym’: Kvli Arit (vokal/gitar), Wali Cerai (bass), dan Menantv Biadab (drum). Mereka pun

gemar menggunakan huruf ‘v’ sebagai pengganti huruf ‘u’ seperti kembali ke era pra-modern.

Ngomong-ngomong, bagaimana pengucapan (spelling) yang benar nama ‘Vlaar’ dan apa arti di

balik nama tersebut bagi band? Simak jawaban sang frontman, Kvli Arit. “Spelling yang benar

adalah ular, karena selain ular adalah salah satu perwujudan 666, ular juga sering merusak

persawahan di (desa) Svkatani”.

Album baru Vlaar yang diberi tajuk “Blekmetal” akan segera menghapus rasa penasaran Anda

terhadap trio berbisa ini. Di bawah bendera Blackandje Records, versi digital album studio

kedua Vlaar tersebut mulai tersedia di berbagai Digital Streaming Platform (DSP) favorit Anda

pada 6 Juni. Sedangkan versi fisiknya dalam format CD akan dirilis bersama merchandise-nya

pada 25 Juni.

Ilustrasi sampul album “Blekmetal” memiliki makna simbolis. Gambar ular berkepala tiga yang

melilit kepala seekor kambing dan menutup satu matanya merupakan representasi dari tiga

genre utama yang mengerucut sebagai cikal bakal genre black metal sebagaimana telah

diuraikan sebelumnya. Ilustrasi sampul depan album ini digarap oleh Morrrgth (pernah

menggarap untuk Rajasinga, Forgotten). Sedangkan ilustrasi sampul belakangnya digarap oleh

Oik Wasfvk (pernah menggarap untuk raksasa black metal Swedia, Watain).


Blekmetal


Album “Blekmetal” menampilkan 9 lagu yang direkam di House of Darktones Studio, Jakarta

pada 23 April 2023. Proses rekamannya berlangsung hanya dalam sehari karena direkam

secara semi live untuk menghindari penggunaan metronome. Hal itu dilakukan agar dapat

menangkap energi musikal Vlaar lebih baik di era yang serba digital. Bagi mereka penggunaan

metronome akan membuat lagu-lagu menjadi kurang ‘bernyawa’. Sang penggebuk drum,

Menantv Biadab menganggap hal itu sebagai highlights selama penggarapan album.

“Pengalaman pertama rekaman album secara live, hahaha,” ungkapnya sambil terkekeh.

Pemilihan judul album sebagai kesimpulan tema cerita dari semua lirik lagunya pun terbilang

unik, menghibur sekaligus mencerahkan walau disampaikan secara ‘gelap’. “Blekmetal adalah

penyimpangan dari black metal versi lokal. Apabila bicara black metal saya mengambil

pendapat versi Euronymous (mendiang gitaris Mayhem, band pionir black metal Norwegia -Ed.)

bahwa semua lagu ke666elapan penyembah setan adalah black metal, mau musiknya koplo

tetapi bila berkomitmen penuh dengan ke666elapan secara lirikal maupun attiitude, maka bisa

dibilang itu sebagai black metal juga” cetus Kvli Arit mengawali penjelasan kongkritnya.

“
Inti cerita di album ini bervariasi, karena secara lirikal ini adalah sesuatu yang saya lihat dan

amati sendiri. Salah satu contohnya seperti lagu ‘Caleg Pvnk’ bercerita tentang so called anak

punk yang tiba-tiba wajahnya ada di baliho menjadi caleg. Atau di lagu ‘Di Bawah Sinar

Rembvlan’ yang bercerita tentang album-album dari band so called black metal yang wajahnya

‘cemong-cemong’ tetapi di dalam covernya mereka menulis ‘thanks to Almighty God’,” imbuh

Kvli Arit. Sang pencabik bass, Wali Cerai menambahkan, “Blekmetal secara keseluruhan

adalah Attitude. Komposisi ugal-ugalan, liar tapi sopan layaknya isu atau tematik yang diangkat

di dalam setiap lagu. Manisfestasi potret pemikiran simple kita sejauh memandang sesuatu”.


Perkembangan Musikal

Bagi metalhead yang sudah menyimak album pertama Vlaar yang bertajuk “S.A.T.R.V.” tentu

memiliki ekspektasi dari album “Blekmetal”. Simak penjelasan Wali Cerai. “Jika dibandingkan

dengan ‘S.A.T.R.V’, ‘Blekmetal’ was raised on rock! Di ‘BlekMetal’ tentunya lebih nge-rock dan

heavy secara keseluruhan. Catchy, sudah pasti. Karena itu yang menjadikan Vlaar bebas

berevolusi yang dirasakan tidak hilang dan dipertahankan sejak Vlaar di era album ‘S.A.T.R.V’.

Ada part tertentu yang akan menjadi reminder bagi yang mendengarkan untuk mengambil

tindak headbanging sempurna dan seutuhnya, yang bisa menjadi anthem baru bagi yang

merasakan dan jenuh dengan suguhan yang biasa. Oke, kami tidak berbicara untuk menjadi

band yang paling menghibur (…atau true!) atau tentang sesuatu yang fresh, karena kamipun

tidak peduli dengan sesuatu yang baru dan semua itu”.

Dan lagu yang paling menonjol dari album “Blekmetal” adalah lagu ‘Sumpah Darah’ yang mana

Kvli Arit menyanyi dengan vokal clean, bukan bergaya scream seperti yang diterapkan di lagu-

lagu lainnya. Lagu tersebut bagaikan kapsul waktu yang menggiring kita kembali ke masa

keemasan heavy metal era 1980an. Vibrasi band-band Festival Rock Indonesia besutan

produser legendaris Log Zhelebour begitu kuat. “Karena lagu ‘Sumpah Darah’ adalah lagu black


metal bukan ‘blekmetal’, dan clean vocal agar pesan yang disampaikan terdengar lebih jelas.

Serta sebagai sebuah lagu tribute dari kami kepada genre black metal yang telah menginspirasi

Vlaar dalam bermusik dan menyia-nyiakan waktu demi ‘andergron’. Bisa diperhatikan juga

bahwa lagu ‘Sumpah Darah’ adalah satu-satunya lagu yang tidak mengganti huruf ‘u’ di album

‘Blekmetal’,” ungkap Kvli Arit sebagai penulis lagu utama band.

Album Vlaar “Blekmetal” track list:

1. Sang Mvsisi Andergron

2. Anton Blekmetal

3. Satanikasbon

4. Caleg Pvnk

5. Walikota Blekmetal

6. Gvrv Horrorer

7. Di Bawah Sinar Rembvlan

8. Lagv Blekmetal

9. Sumpah Darah

“Dengarkan saja Vlaar ‘Blekmetal’ dan… bang your fuckin’ head!” ujar Wali Cerai. Harapan Kvli

Arit setelah album ini rilis, “Memasyarakatkan blekmetal dan memblekmetalkan masyarakat,”

ungkapnya. Sedangkan Menantv Biadab, “Semoga teman-teman yang mendengarkan

Blekmetal menjadi Blekmetal”.


Tentang Vlaar

Vlaar dibentuk pada 2012 dengan ruh yang sama seperti band satu lingkungan mereka,

yaitu Bvrtan yang juga mengusung black metal dengan konsep kearifan lokal. Pada tahun yang

sama, mereka merilis album perdananya, “S.A.T.R.V”. Melalui album tersebut, Vlaar seolah-

olah meludahi modernitas musik metal yang semakin trendy dan kembali ke akar musik black

metal, yaitu thrash metal dan punk rock yang dibalut oleh sound rekaman era 1980an.

Pengaruh berat dari Venom, Celtic Frost, Iron Maiden terdengar di mana-mana dalam materi

album tersebut.

Sedangkan lirik lagu Vlaar bercerita tentang kehidupan masyarakat urban yang masih

sangat relevan hingga hari ini. Tidak heran jika album “S.A.T.R.V” yang dicetak 212 kopi habis

terjual dalam waktu singkat dan menjadi buruan para kolektor album rekaman fisik. Seperti

halnya Bvrtan, Vlaar tidak gemar melakukan promosi di luar komunitasnya. Mereka hanya

menikmati kiprahnya di lingkungan musik bawah tanah dan cenderung membatasi pendengar

mereka. Namun ada perbedaan dengan Bvrtan, Vlaar tidak menolak melakukan performa live.

Mereka sempat beberapa kali tampil live walau cukup jarang dan itu pun tampil di acara teman-

teman mereka.

Setelah menghilang tanpa kabar selama sekian tahun, tiba-tiba mereka kembali bermain live

dan mengabadikan momentum tersebut dalam mini album “Pemvja Setan Live” yang dirilis oleh

Blackandje Records. Sejak itu mereka getol menulis lagu sebagai amunisi untuk album

berikutnya.

Penulis: Bimo D. Samyayogi

Share:

#latepost [[SHARDS OF SOUND ]] Pop Punk band's from Lampung (Indonesia)

 

SHARDS OF SOUND band asal Lampung yang mengusung genre PopPunk ini mengeluarkan single

pertama nya yang berjudul “CANDU”



Band yang terbentuk sejak 2020 ini yang dimana diawali hanya dengan band project biasa dari beberapa

pecahan band masing-masing personil . yang pada akhir tahun 2020 memutuskan untuk membetuk

band ShardsOfSound . berselang waktu berjalan beberapa waktu disela-sela kesibukan masing-masing ,

dan telah melewati berbagai macam permasalahan , akhirnya dapat membuat sebuah karya yang

memiliki konsep yang cukup matang , dan dengan musik yang sangat energik ini akhirnya kami dapat

merilis single “CANDU” .

Mengutip dari pengalaman seorang yang terbelenggu dalam ruang lingkup yang tidak baik dan sangat

mempengaruhi hidupnya , kami pun merangkum semua jejak dan menjadikan suatu lirik yang dapat

memberi pengingat bagi semua pendengar .

Tidak larut dari satu masalah , lagu ini dibuat sesarkas mungkin supaya dapat juga menyentil bagi para

pecandu lainya .

Share:

#veryverylatepost [[AXIS OF BLASTBEATS Press Release]]

 


AXIS OF BLASTBEATS

Press Release







Untuk diterbitkan segera!

Poros Persekutuan Empat Pendekar Grindcore

Industri musik Tanah Air semakin menggeliat secara massif, bukti kebangkitan ekonomi setelah

semuanya dipaksa tiarap selama pandemi. Bisa terlihat dari lebih ‘jor-jorannya’ pergelaran

konser atau festival musik yang membuka lapangan kerja di bidang pariwisata dan ekonomi

kreatif. Hal tersebut tentu saja memberi semangat ekstra kepada para insan musisi bersama

pelaku bisnis untuk berkarya. Tidak hanya di ranah arus utama, di ranah arus pinggir yang

identik dengan genre musik cadas pun mengalami hal demikian.

Di skena musik cadas, Blackandje Records adalah termasuk label rekaman independen yang

mampu bertahan diterjang badai. Meski sempat ‘babak belur’, semangat bergerilyanya tidak

pernah luntur demi mewujudkan cita-cita idealnya membesarkan artis/band dalam roster-nya.

Serta ingin terus berpartisipasi dalam mendorong roda ekonomi di skena musik yang mereka

geluti dengan memberikan ruang kreasi dan ekspresi yang terbuka secara publik.

Kali ini Blackandje Records mempersembahkan proyek baru yang belum pernah dilakukan

sebelumnya. Bertajuk “Axis of Blastbeats”, rilisan ini adalah sebuah album kompilasi 4 band

(biasa disebut 4 way split) Indonesia pengusung genre grindcore. Salah satu subgenre dari

heavy metal yang paling ekstrim, hasil persilangan antara hardcore punk, thrash metal, dan

death metal. Empat band grindcore yang bersatu dan bersinergi di dalamnya adalah Extreme

Decay (Malang), Dead Vertical (Jakarta), Busuk (Depok), dan Bersimbah Darah (Gianyar, Bali).

“Axis of Blastbeats” menampilkan 12 lagu dengan amunisi 3 lagu baru dari tiap band tersebut.

Pemilihan judul album kompilasi tersebut berangkat dari dasar pemikiran berikut. “Axis” berarti

“poros” dan “Blast Beat” merupakan terminologi untuk teknik ketukan drum super cepat dalam

musik metal ekstrim. Pertama kali dipopulerkan oleh Mick Harris, drumer band pionir grindcore

Napalm Death pada pertengahan dekade 1980an. Serta dipertegas dan disempurnakan oleh

Pete Sandoval, drumer Terrorizer dan Morbid Angel dengan beberapa tahun kemudian.

Tercetusnya ide untuk menciptakan “Axis of Blastbeats” dimotivasi oleh semangat pertemanan

antar anggota keempat band yang tergabung di dalamnya yang sudah terjalin selama bertahun-

tahun. Dan diperkuat oleh keyakinan dan fanatisme yang militan terhadap grindcore sebagai

manifestasi musik super ngebut, lantang, frontal, tanpa basa-basi, dan non-kompromis.

EXTREME DECAY

Pasukan grindcore senior kelahiran kota Malang, Jawa Timur, 1998 silam ini memang konsisten

berada di jalurnya. Band ini terbilang produktif dalam mengisi diskografinya yang meliputi

beberapa album studio penuh, album mini, serta split dengan band dalam dan luar negeri.


Tahun lalu, Extreme Decay merilis album penuh bertajuk “Downfall of a God Complex” melalui

Selfmadegod Records, label rekaman berbasis Polandia.

Sang dramer, Eko, mengungkapkan ihwal awal penggarapan materi untuk “Axis of Blastbeats”

bahwa, “Awalnya materi kami memang untuk split single 7" (vinyl) dengan Busuk, tapi karena

ada sesuatu hal label yang mau meriliskannya cancel. Kemudian materi tersebut buat split 4

way dengan Busuk, Dead Vertical, dan Bersimbah Darah”.

Extreme Decay yang kini formasinya dihuni oleh Ravi (vokal/gitar), Ruly (vokal/gitar), Anizar

(bass), dan Eko (drum) menyumbangkan 3 lagu baru untuk “Axis of Blastbeats”, yakni:

‘Autokafir’, ‘Serangan Panik’, dan ‘Kolaps - Harsh Remix’. Ketiga lagu tersebut direkam di

Natural Studio, Surabaya. Mixing dan mastering-nya dikerjakan di Grim Studio, Jakarta. “Semua

materi belum pernah dirilis oleh label manapun. Dan ini merupakan materi fresh dari Extreme

Decay, untuk lagu ‘Kolaps’ ini versi berbeda dengan materi yang ada pada EP Antiviral,”

ungkap Eko.

DEAD VERTICAL

Terbentuk pada 2001 di wilayah Jakarta Timur, nama Dead Vertical mulai melesat sejak merilis

album penuh keduanya, “Infecting the World” pada 2008 melalui Rottrevore Records. Band ini

dikenal dengan lirik-lirik yang setajam silet dan menginkorporasi elemen thrash metal dan death

metal ke dalam komposisi grindcore-nya. Tidak peduli sering disebut sebagai band yang tidak

murni grindcore, mereka lebih fokus menjadi produktif dalam merilis karya. Serta aktif

menginvasi berbagai panggung di seantero Indonesia selama dua dekade terakhir. Pada 2019

lalu, album kelima, “XXVI” dirilis melalui Blackandje Records untuk memeringati 17 tahun

perjalanan band ini. Tahun lalu, mereka merilis single ‘Devide Et Impera’.

Formasi Dead Vertical konsisten trio sejak 2004: Boy Bleh (vokal/gitar), Bonny (bass/vokal), dan

Arya (drum). Sang frontman, Boy Bleh mengungkapkan alasan dia dan bandnya memilih merilis

karya terbarunya melalui proyek 4 way split ini. “Jarang-jarang nih DV (Dead Vertical -Ed)

berkolaborasi 4 way split sesuatu yang spesial, apalagi ini band-band grindcore berbahaya

semua. Suatu kebanggaan pastinya bisa collab dengan mereka (Extreme Decay, Busuk,

Bersimbah Darah)”.

Untuk “Axis of Blastbeats”, mereka menyumbangkan 3 lagu baru, yakni: ‘Tajam Ke Bawah

Tumpul Ke Atas!’, ‘Remaja Dalam Serangan’, dan ‘Budak Duniawi’. Rekaman, mixing dan

mastering dikerjakan di K Studio, Bekasi. “Materi baru DV di 4 way split ini lebih fresh pastinya

karena berbeda nuansa dengan materi-materi sebelumnya. Gaya grindcore-nya lebih banyak

unsur punk rock dan heavy metal,” ungkap Boy Bleh.

BERSIMBAH DARAH

Kuartet grindcore ini terbentuk di Gianyar, Bali, 2007 silam. Sejauh ini mereka telah

mengantongi satu album mini “Demography Berdarah” (2007, Anti Revang Records), album

penuh “Land of Terror” (2011, No Label Records), dan mini album “Meracuni Tirani” (2015, DIY)


yang menampilkan CD berisi 4 lagu studio + 1 lagu live, dan DVD berisi video live di Hellshow

2014 + video sesi rekaman.

Rico, sang gitaris mengungkapkan motivasi di balik partisipasi bandnya dalam proyek 4 way

split ini. “Kalau bikin single atau EP (album mini -Ed) sudah pernah kami lakukan sebelumnya.

Proyek split ini yang belum pernah kami buat apalagi dari 4 band ini kami sudah berteman sejak

lama dan yang menariknya lagi, kami ber-4 berasal dari daerah yang berbeda-beda (tapi)

disatukan oleh genre yang sama yaitu grindcore”.

Formasi Bersimbah Darah dihuni oleh Aswin (vokal), Rico (gitar/vokal), Bowie (bass), dan Indra

(drum). Untuk “Axis of Blasbeats”, mereka menyumbang 3 lagu baru, yakni ‘Dominasi

Ancaman’, ‘Euforia Derita’, dan ‘Elegi Kehancuran’. Direkam di Fantasy Reborn Studio,

Gianyar, Bali. Mixing di Texas Sicklab, Sidoarjo, Jawa Timur. “Materi Bersimbah Darah untuk

split ini lebih berbeda dari materi-materi pada album penuh kami di tahun 2011 atau EP di tahun

2015. Terutama dari segi sound dan aransemen. Dijamin berat, cepat, tapi kadang melambat,

hehe,” ungkap Rico.

BUSUK

Lahir dari rahim skena DCHP (Depok City Hardcore Punk) pada 2005, Busuk merupakan band

grindcore yang memiliki ruh punk. Selama kurun 2008 - 2014, Busuk tercatat telah merilis 4

album split dan 1 album mini. Dan bendera Busuk semakin berkibar sejak merilis album

penuhnya, “Worshipper” melalui Lawless Jakarta Records pada 2020. Musik di album tersebut

banyak terpengaruh oleh band-band Swedia.

Frontman Busuk, Adul mengungkapkan salah satu motivasi bandnya menjalankan 4 way split

ini. “Supaya tetap menjalankan tradisi lama dari band-band grindcore sebelumnya, rilis split

album. Plus dibarengi semua 4 band ini sudah mengeluarkan single-single sendiri termasuk

kami (Busuk)”.

Formasi terkini Busuk terdiri atas Adul (vokal), Tyan (gitar), Eka (bass), dan Eki (drum). Mereka

menyumbang 3 lagu baru untuk “Axis of Blastbeats”, yakni: ‘Incisions’, ‘Deathgaze’, dan ‘The

Multi Suicide’. Semua instrumen direkam di Apache Studio, Bekasi. Vokal direkam di Jaret

Studio, Bekasi. Sedangkan mixing dan mastering dikerjakan oleh Yarin Hugo Hagai di Tel Aviv,

Israel.

Selain bisa diterima dengan baik oleh pendengar dan meraih eksposur yang lebih luas, harapan

empat jawara grindcore tersebut setelah album “Axis of Blastbeats” rilis adalah bisa tur

menggerinda bareng ke seantero Nusantara.

AXIS OF BLASTBEATS Track List:

1. BUSUK “INCISIONS”

2. BUSUK “DEATHGAZE”

3. BUSUK “THE MULTI SUICIDE”

4. DEAD VERTICAL “TAJAM KE BAWAH TUMPUL KE ATAS!”


5. DEAD VERTICAL “REMAJA DALAM SERANGAN”

6. DEAD VERTICAL “BUDAK DUNIAWI”

7. EXTREME DECAY “AUTOKAFIR”

8. EXTREME DECAY “SERANGAN PANIK”

9. EXTREME DECAY “KOLAPS - HARSH REMIX”

10. BERSIMBAH DARAH “DOMINASI ANCAMAN”

11. BERSIMBAH DARAH “EUFORIA DERITA”

12. BERSIMBAH DARAH “ELEGI KEHANCURAN”

Album 4 way split “Axis of Blastbeats” siap menggerinda timpanik membran anda pada 1 Juni

2023. Tersedia dalam format CD beserta merchandise-nya melalui Blackandje Records.

Penulis: Bimo D. Samyayogi

Share:

#latepost [[PUNITIVE]]

 


Lovan (Single) 2023

Press Release












PUNITIVE merupakan Quintet dari Bandung yang terbentuk pada tahun 2020 dan mengusung Melodic Hardcore. Setelah merilis Debut EP bertajuk “SELF-ACCEPTANCE”, Punitive kembali dengan meluncurkan Music Video “Kissed by the Scar” dan single teranyar nya bertajuk “Lovan”.


“I lost my Vertical, wishing Horizon save me.” 


Lovan menceritakan seseorang yang terluka secara batin, menyebabkan dirinya kehilangan arah dalam kehidupan dan merasa diacuhkan oleh sang Pencipta (Vertical). Ribuan pikiran terlintas, tak kunjung menyelamatkan dirinya yang sedang tenggelam secara mental. Pada akhirnya ia meminta pada dunia (Horizon) untuk bisa menyelamatkannya.


Lovan tersedia di seluruh layanan digital streaming kesayangan anda.



Link Video: https://youtu.be/GBUrayojSNwMacintosh SSD:Users:oktav:Downloads:Kissed By The Scar (Media Kit):Photo 2.jpg


Credits:

Song written by Reza Septian

Song composed by Oktav Mutter

Lyrics written by Faiq Nurfratama

Artwork by Faiq Nurfratama

Recorded at Rebuilt40124 Studio

Mixed & Mastered by Oktav Mutter


LinkTree        : https://linktr.ee/Punitivehc

Instagram        : @punitive.hc

Youtube       : PUNITIVE

CP           : 08112077336 (Oktav)

             : 081802016162 (Faiq)

        : punitivehc@gmail.com


Share:

STREAMS

BLACK NIGHT MEDITATIONS - Underground Metal Radio

Listen to BLACK NIGHT MEDITATIONS - Underground Metal Radio with eighty-eight episodes, free! No signup or install needed. 07 Aug 20 Black Night Meditations - Metal FM Radio. 31 Jul 20 Black Night Meditations - Metal FM Radio.

Best Metal of All Time playlist - Listen now on Deezer | Music Streaming

These are the best metal bands for now, tomorrow and the rest of eternity.

Hell Of Feeds

Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia.

That's Not Metal

The official podcast of MetalSucks, Petar Spajic, Brandon Hahn and Jozalyn Sharp. One featured interview each week with a prominent metal musician, and discussion of the latest headlines in metal news. New episodes every Monday morning.

Discogs - Music Database and Marketplace

Discover music on Discogs, the largest online music database. Buy and sell music with collectors in the Marketplace.

RockWorld24.com

RockWorld24.com is on Mixcloud. Listen for free to their radio shows, DJ mix sets and Podcasts

SUPPORT YOUR LOCAL SCENES