Press Release: VLAAR “Blekmetal”
Untuk diterbitkan segera!
Trio Berbisa VLAAR Menyengat Lebih Mematikan Dengan Album
“Blekmetal”
Sebenarnya masih banyak sekali band menarik dalam khazanah musik cadas di Indonesia
yang bisa kita simak. Tidak hanya band-band yang seringkali muncul di beranda media sosial
Anda karena popularitasnya memacu algoritma. Anda hanya perlu mengeksplorasi lebih dalam
dan mencapai bawah tanah untuk menemukannya.
Salah satu band yang patut mendapatkan sorotan adalah Vlaar. Nama yang masih asing di
telinga awam dan sudah tentu wajib diperkenalkan secara lebih luas karena bobot
musikalitasnya. Vlaar mengusung subgenre heavy metal yang tidak umum di skena musik
cadas Indonesia. Mereka seperti mencoba menyegarkan memori kita kembali ke era di mana
black metal belum bermetamorfosa menjadi suatu genre. Prototipe black metal yang masih
kental bauran antara thrash metal, punk rock, dan rock and roll.
Tiga musisi pria penghuni Vlaar ini pun memilih menyamarkan identitas asli mereka dengan
‘pseudonym’: Kvli Arit (vokal/gitar), Wali Cerai (bass), dan Menantv Biadab (drum). Mereka pun
gemar menggunakan huruf ‘v’ sebagai pengganti huruf ‘u’ seperti kembali ke era pra-modern.
Ngomong-ngomong, bagaimana pengucapan (spelling) yang benar nama ‘Vlaar’ dan apa arti di
balik nama tersebut bagi band? Simak jawaban sang frontman, Kvli Arit. “Spelling yang benar
adalah ular, karena selain ular adalah salah satu perwujudan 666, ular juga sering merusak
persawahan di (desa) Svkatani”.
Album baru Vlaar yang diberi tajuk “Blekmetal” akan segera menghapus rasa penasaran Anda
terhadap trio berbisa ini. Di bawah bendera Blackandje Records, versi digital album studio
kedua Vlaar tersebut mulai tersedia di berbagai Digital Streaming Platform (DSP) favorit Anda
pada 6 Juni. Sedangkan versi fisiknya dalam format CD akan dirilis bersama merchandise-nya
pada 25 Juni.
Ilustrasi sampul album “Blekmetal” memiliki makna simbolis. Gambar ular berkepala tiga yang
melilit kepala seekor kambing dan menutup satu matanya merupakan representasi dari tiga
genre utama yang mengerucut sebagai cikal bakal genre black metal sebagaimana telah
diuraikan sebelumnya. Ilustrasi sampul depan album ini digarap oleh Morrrgth (pernah
menggarap untuk Rajasinga, Forgotten). Sedangkan ilustrasi sampul belakangnya digarap oleh
Oik Wasfvk (pernah menggarap untuk raksasa black metal Swedia, Watain).
Blekmetal
Album “Blekmetal” menampilkan 9 lagu yang direkam di House of Darktones Studio, Jakarta
pada 23 April 2023. Proses rekamannya berlangsung hanya dalam sehari karena direkam
secara semi live untuk menghindari penggunaan metronome. Hal itu dilakukan agar dapat
menangkap energi musikal Vlaar lebih baik di era yang serba digital. Bagi mereka penggunaan
metronome akan membuat lagu-lagu menjadi kurang ‘bernyawa’. Sang penggebuk drum,
Menantv Biadab menganggap hal itu sebagai highlights selama penggarapan album.
“Pengalaman pertama rekaman album secara live, hahaha,” ungkapnya sambil terkekeh.
Pemilihan judul album sebagai kesimpulan tema cerita dari semua lirik lagunya pun terbilang
unik, menghibur sekaligus mencerahkan walau disampaikan secara ‘gelap’. “Blekmetal adalah
penyimpangan dari black metal versi lokal. Apabila bicara black metal saya mengambil
pendapat versi Euronymous (mendiang gitaris Mayhem, band pionir black metal Norwegia -Ed.)
bahwa semua lagu ke666elapan penyembah setan adalah black metal, mau musiknya koplo
tetapi bila berkomitmen penuh dengan ke666elapan secara lirikal maupun attiitude, maka bisa
dibilang itu sebagai black metal juga” cetus Kvli Arit mengawali penjelasan kongkritnya.
“ Inti cerita di album ini bervariasi, karena secara lirikal ini adalah sesuatu yang saya lihat dan
amati sendiri. Salah satu contohnya seperti lagu ‘Caleg Pvnk’ bercerita tentang so called anak
punk yang tiba-tiba wajahnya ada di baliho menjadi caleg. Atau di lagu ‘Di Bawah Sinar
Rembvlan’ yang bercerita tentang album-album dari band so called black metal yang wajahnya
‘cemong-cemong’ tetapi di dalam covernya mereka menulis ‘thanks to Almighty God’,” imbuh
Kvli Arit. Sang pencabik bass, Wali Cerai menambahkan, “Blekmetal secara keseluruhan
adalah Attitude. Komposisi ugal-ugalan, liar tapi sopan layaknya isu atau tematik yang diangkat
di dalam setiap lagu. Manisfestasi potret pemikiran simple kita sejauh memandang sesuatu”.
Perkembangan Musikal
Bagi metalhead yang sudah menyimak album pertama Vlaar yang bertajuk “S.A.T.R.V.” tentu
memiliki ekspektasi dari album “Blekmetal”. Simak penjelasan Wali Cerai. “Jika dibandingkan
dengan ‘S.A.T.R.V’, ‘Blekmetal’ was raised on rock! Di ‘BlekMetal’ tentunya lebih nge-rock dan
heavy secara keseluruhan. Catchy, sudah pasti. Karena itu yang menjadikan Vlaar bebas
berevolusi yang dirasakan tidak hilang dan dipertahankan sejak Vlaar di era album ‘S.A.T.R.V’.
Ada part tertentu yang akan menjadi reminder bagi yang mendengarkan untuk mengambil
tindak headbanging sempurna dan seutuhnya, yang bisa menjadi anthem baru bagi yang
merasakan dan jenuh dengan suguhan yang biasa. Oke, kami tidak berbicara untuk menjadi
band yang paling menghibur (…atau true!) atau tentang sesuatu yang fresh, karena kamipun
tidak peduli dengan sesuatu yang baru dan semua itu”.
Dan lagu yang paling menonjol dari album “Blekmetal” adalah lagu ‘Sumpah Darah’ yang mana
Kvli Arit menyanyi dengan vokal clean, bukan bergaya scream seperti yang diterapkan di lagu-
lagu lainnya. Lagu tersebut bagaikan kapsul waktu yang menggiring kita kembali ke masa
keemasan heavy metal era 1980an. Vibrasi band-band Festival Rock Indonesia besutan
produser legendaris Log Zhelebour begitu kuat. “Karena lagu ‘Sumpah Darah’ adalah lagu black
metal bukan ‘blekmetal’, dan clean vocal agar pesan yang disampaikan terdengar lebih jelas.
Serta sebagai sebuah lagu tribute dari kami kepada genre black metal yang telah menginspirasi
Vlaar dalam bermusik dan menyia-nyiakan waktu demi ‘andergron’. Bisa diperhatikan juga
bahwa lagu ‘Sumpah Darah’ adalah satu-satunya lagu yang tidak mengganti huruf ‘u’ di album
‘Blekmetal’,” ungkap Kvli Arit sebagai penulis lagu utama band.
Album Vlaar “Blekmetal” track list:
1. Sang Mvsisi Andergron
2. Anton Blekmetal
3. Satanikasbon
4. Caleg Pvnk
5. Walikota Blekmetal
6. Gvrv Horrorer
7. Di Bawah Sinar Rembvlan
8. Lagv Blekmetal
9. Sumpah Darah
“Dengarkan saja Vlaar ‘Blekmetal’ dan… bang your fuckin’ head!” ujar Wali Cerai. Harapan Kvli
Arit setelah album ini rilis, “Memasyarakatkan blekmetal dan memblekmetalkan masyarakat,”
ungkapnya. Sedangkan Menantv Biadab, “Semoga teman-teman yang mendengarkan
Blekmetal menjadi Blekmetal”.
Tentang Vlaar
Vlaar dibentuk pada 2012 dengan ruh yang sama seperti band satu lingkungan mereka,
yaitu Bvrtan yang juga mengusung black metal dengan konsep kearifan lokal. Pada tahun yang
sama, mereka merilis album perdananya, “S.A.T.R.V”. Melalui album tersebut, Vlaar seolah-
olah meludahi modernitas musik metal yang semakin trendy dan kembali ke akar musik black
metal, yaitu thrash metal dan punk rock yang dibalut oleh sound rekaman era 1980an.
Pengaruh berat dari Venom, Celtic Frost, Iron Maiden terdengar di mana-mana dalam materi
album tersebut.
Sedangkan lirik lagu Vlaar bercerita tentang kehidupan masyarakat urban yang masih
sangat relevan hingga hari ini. Tidak heran jika album “S.A.T.R.V” yang dicetak 212 kopi habis
terjual dalam waktu singkat dan menjadi buruan para kolektor album rekaman fisik. Seperti
halnya Bvrtan, Vlaar tidak gemar melakukan promosi di luar komunitasnya. Mereka hanya
menikmati kiprahnya di lingkungan musik bawah tanah dan cenderung membatasi pendengar
mereka. Namun ada perbedaan dengan Bvrtan, Vlaar tidak menolak melakukan performa live.
Mereka sempat beberapa kali tampil live walau cukup jarang dan itu pun tampil di acara teman-
teman mereka.
Setelah menghilang tanpa kabar selama sekian tahun, tiba-tiba mereka kembali bermain live
dan mengabadikan momentum tersebut dalam mini album “Pemvja Setan Live” yang dirilis oleh
Blackandje Records. Sejak itu mereka getol menulis lagu sebagai amunisi untuk album
berikutnya.
Penulis: Bimo D. Samyayogi