metal.music.underground music. since 2011

ADS HERE

TEROR DARI BELANTARA 2014

MUNICIPAL WASTE LIVE in JKT 2014

JAKARTA CORE 2014

JAKARTA CORE 2014

Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA

Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA

JAKARTA ROCKULTURE 2015

JAKARTA ROCKULTURE 2015

JAKARTA ROCKULTURE 2017

JAKARTA ROCKULTURE 2017

WELCOME to UNDERGROUNDSYNC.COM

#veryverylatepost [[AXIS OF BLASTBEATS Press Release]]

 


AXIS OF BLASTBEATS

Press Release







Untuk diterbitkan segera!

Poros Persekutuan Empat Pendekar Grindcore

Industri musik Tanah Air semakin menggeliat secara massif, bukti kebangkitan ekonomi setelah

semuanya dipaksa tiarap selama pandemi. Bisa terlihat dari lebih ‘jor-jorannya’ pergelaran

konser atau festival musik yang membuka lapangan kerja di bidang pariwisata dan ekonomi

kreatif. Hal tersebut tentu saja memberi semangat ekstra kepada para insan musisi bersama

pelaku bisnis untuk berkarya. Tidak hanya di ranah arus utama, di ranah arus pinggir yang

identik dengan genre musik cadas pun mengalami hal demikian.

Di skena musik cadas, Blackandje Records adalah termasuk label rekaman independen yang

mampu bertahan diterjang badai. Meski sempat ‘babak belur’, semangat bergerilyanya tidak

pernah luntur demi mewujudkan cita-cita idealnya membesarkan artis/band dalam roster-nya.

Serta ingin terus berpartisipasi dalam mendorong roda ekonomi di skena musik yang mereka

geluti dengan memberikan ruang kreasi dan ekspresi yang terbuka secara publik.

Kali ini Blackandje Records mempersembahkan proyek baru yang belum pernah dilakukan

sebelumnya. Bertajuk “Axis of Blastbeats”, rilisan ini adalah sebuah album kompilasi 4 band

(biasa disebut 4 way split) Indonesia pengusung genre grindcore. Salah satu subgenre dari

heavy metal yang paling ekstrim, hasil persilangan antara hardcore punk, thrash metal, dan

death metal. Empat band grindcore yang bersatu dan bersinergi di dalamnya adalah Extreme

Decay (Malang), Dead Vertical (Jakarta), Busuk (Depok), dan Bersimbah Darah (Gianyar, Bali).

“Axis of Blastbeats” menampilkan 12 lagu dengan amunisi 3 lagu baru dari tiap band tersebut.

Pemilihan judul album kompilasi tersebut berangkat dari dasar pemikiran berikut. “Axis” berarti

“poros” dan “Blast Beat” merupakan terminologi untuk teknik ketukan drum super cepat dalam

musik metal ekstrim. Pertama kali dipopulerkan oleh Mick Harris, drumer band pionir grindcore

Napalm Death pada pertengahan dekade 1980an. Serta dipertegas dan disempurnakan oleh

Pete Sandoval, drumer Terrorizer dan Morbid Angel dengan beberapa tahun kemudian.

Tercetusnya ide untuk menciptakan “Axis of Blastbeats” dimotivasi oleh semangat pertemanan

antar anggota keempat band yang tergabung di dalamnya yang sudah terjalin selama bertahun-

tahun. Dan diperkuat oleh keyakinan dan fanatisme yang militan terhadap grindcore sebagai

manifestasi musik super ngebut, lantang, frontal, tanpa basa-basi, dan non-kompromis.

EXTREME DECAY

Pasukan grindcore senior kelahiran kota Malang, Jawa Timur, 1998 silam ini memang konsisten

berada di jalurnya. Band ini terbilang produktif dalam mengisi diskografinya yang meliputi

beberapa album studio penuh, album mini, serta split dengan band dalam dan luar negeri.


Tahun lalu, Extreme Decay merilis album penuh bertajuk “Downfall of a God Complex” melalui

Selfmadegod Records, label rekaman berbasis Polandia.

Sang dramer, Eko, mengungkapkan ihwal awal penggarapan materi untuk “Axis of Blastbeats”

bahwa, “Awalnya materi kami memang untuk split single 7" (vinyl) dengan Busuk, tapi karena

ada sesuatu hal label yang mau meriliskannya cancel. Kemudian materi tersebut buat split 4

way dengan Busuk, Dead Vertical, dan Bersimbah Darah”.

Extreme Decay yang kini formasinya dihuni oleh Ravi (vokal/gitar), Ruly (vokal/gitar), Anizar

(bass), dan Eko (drum) menyumbangkan 3 lagu baru untuk “Axis of Blastbeats”, yakni:

‘Autokafir’, ‘Serangan Panik’, dan ‘Kolaps - Harsh Remix’. Ketiga lagu tersebut direkam di

Natural Studio, Surabaya. Mixing dan mastering-nya dikerjakan di Grim Studio, Jakarta. “Semua

materi belum pernah dirilis oleh label manapun. Dan ini merupakan materi fresh dari Extreme

Decay, untuk lagu ‘Kolaps’ ini versi berbeda dengan materi yang ada pada EP Antiviral,”

ungkap Eko.

DEAD VERTICAL

Terbentuk pada 2001 di wilayah Jakarta Timur, nama Dead Vertical mulai melesat sejak merilis

album penuh keduanya, “Infecting the World” pada 2008 melalui Rottrevore Records. Band ini

dikenal dengan lirik-lirik yang setajam silet dan menginkorporasi elemen thrash metal dan death

metal ke dalam komposisi grindcore-nya. Tidak peduli sering disebut sebagai band yang tidak

murni grindcore, mereka lebih fokus menjadi produktif dalam merilis karya. Serta aktif

menginvasi berbagai panggung di seantero Indonesia selama dua dekade terakhir. Pada 2019

lalu, album kelima, “XXVI” dirilis melalui Blackandje Records untuk memeringati 17 tahun

perjalanan band ini. Tahun lalu, mereka merilis single ‘Devide Et Impera’.

Formasi Dead Vertical konsisten trio sejak 2004: Boy Bleh (vokal/gitar), Bonny (bass/vokal), dan

Arya (drum). Sang frontman, Boy Bleh mengungkapkan alasan dia dan bandnya memilih merilis

karya terbarunya melalui proyek 4 way split ini. “Jarang-jarang nih DV (Dead Vertical -Ed)

berkolaborasi 4 way split sesuatu yang spesial, apalagi ini band-band grindcore berbahaya

semua. Suatu kebanggaan pastinya bisa collab dengan mereka (Extreme Decay, Busuk,

Bersimbah Darah)”.

Untuk “Axis of Blastbeats”, mereka menyumbangkan 3 lagu baru, yakni: ‘Tajam Ke Bawah

Tumpul Ke Atas!’, ‘Remaja Dalam Serangan’, dan ‘Budak Duniawi’. Rekaman, mixing dan

mastering dikerjakan di K Studio, Bekasi. “Materi baru DV di 4 way split ini lebih fresh pastinya

karena berbeda nuansa dengan materi-materi sebelumnya. Gaya grindcore-nya lebih banyak

unsur punk rock dan heavy metal,” ungkap Boy Bleh.

BERSIMBAH DARAH

Kuartet grindcore ini terbentuk di Gianyar, Bali, 2007 silam. Sejauh ini mereka telah

mengantongi satu album mini “Demography Berdarah” (2007, Anti Revang Records), album

penuh “Land of Terror” (2011, No Label Records), dan mini album “Meracuni Tirani” (2015, DIY)


yang menampilkan CD berisi 4 lagu studio + 1 lagu live, dan DVD berisi video live di Hellshow

2014 + video sesi rekaman.

Rico, sang gitaris mengungkapkan motivasi di balik partisipasi bandnya dalam proyek 4 way

split ini. “Kalau bikin single atau EP (album mini -Ed) sudah pernah kami lakukan sebelumnya.

Proyek split ini yang belum pernah kami buat apalagi dari 4 band ini kami sudah berteman sejak

lama dan yang menariknya lagi, kami ber-4 berasal dari daerah yang berbeda-beda (tapi)

disatukan oleh genre yang sama yaitu grindcore”.

Formasi Bersimbah Darah dihuni oleh Aswin (vokal), Rico (gitar/vokal), Bowie (bass), dan Indra

(drum). Untuk “Axis of Blasbeats”, mereka menyumbang 3 lagu baru, yakni ‘Dominasi

Ancaman’, ‘Euforia Derita’, dan ‘Elegi Kehancuran’. Direkam di Fantasy Reborn Studio,

Gianyar, Bali. Mixing di Texas Sicklab, Sidoarjo, Jawa Timur. “Materi Bersimbah Darah untuk

split ini lebih berbeda dari materi-materi pada album penuh kami di tahun 2011 atau EP di tahun

2015. Terutama dari segi sound dan aransemen. Dijamin berat, cepat, tapi kadang melambat,

hehe,” ungkap Rico.

BUSUK

Lahir dari rahim skena DCHP (Depok City Hardcore Punk) pada 2005, Busuk merupakan band

grindcore yang memiliki ruh punk. Selama kurun 2008 - 2014, Busuk tercatat telah merilis 4

album split dan 1 album mini. Dan bendera Busuk semakin berkibar sejak merilis album

penuhnya, “Worshipper” melalui Lawless Jakarta Records pada 2020. Musik di album tersebut

banyak terpengaruh oleh band-band Swedia.

Frontman Busuk, Adul mengungkapkan salah satu motivasi bandnya menjalankan 4 way split

ini. “Supaya tetap menjalankan tradisi lama dari band-band grindcore sebelumnya, rilis split

album. Plus dibarengi semua 4 band ini sudah mengeluarkan single-single sendiri termasuk

kami (Busuk)”.

Formasi terkini Busuk terdiri atas Adul (vokal), Tyan (gitar), Eka (bass), dan Eki (drum). Mereka

menyumbang 3 lagu baru untuk “Axis of Blastbeats”, yakni: ‘Incisions’, ‘Deathgaze’, dan ‘The

Multi Suicide’. Semua instrumen direkam di Apache Studio, Bekasi. Vokal direkam di Jaret

Studio, Bekasi. Sedangkan mixing dan mastering dikerjakan oleh Yarin Hugo Hagai di Tel Aviv,

Israel.

Selain bisa diterima dengan baik oleh pendengar dan meraih eksposur yang lebih luas, harapan

empat jawara grindcore tersebut setelah album “Axis of Blastbeats” rilis adalah bisa tur

menggerinda bareng ke seantero Nusantara.

AXIS OF BLASTBEATS Track List:

1. BUSUK “INCISIONS”

2. BUSUK “DEATHGAZE”

3. BUSUK “THE MULTI SUICIDE”

4. DEAD VERTICAL “TAJAM KE BAWAH TUMPUL KE ATAS!”


5. DEAD VERTICAL “REMAJA DALAM SERANGAN”

6. DEAD VERTICAL “BUDAK DUNIAWI”

7. EXTREME DECAY “AUTOKAFIR”

8. EXTREME DECAY “SERANGAN PANIK”

9. EXTREME DECAY “KOLAPS - HARSH REMIX”

10. BERSIMBAH DARAH “DOMINASI ANCAMAN”

11. BERSIMBAH DARAH “EUFORIA DERITA”

12. BERSIMBAH DARAH “ELEGI KEHANCURAN”

Album 4 way split “Axis of Blastbeats” siap menggerinda timpanik membran anda pada 1 Juni

2023. Tersedia dalam format CD beserta merchandise-nya melalui Blackandje Records.

Penulis: Bimo D. Samyayogi

Share:

#latepost [[PUNITIVE]]

 


Lovan (Single) 2023

Press Release












PUNITIVE merupakan Quintet dari Bandung yang terbentuk pada tahun 2020 dan mengusung Melodic Hardcore. Setelah merilis Debut EP bertajuk “SELF-ACCEPTANCE”, Punitive kembali dengan meluncurkan Music Video “Kissed by the Scar” dan single teranyar nya bertajuk “Lovan”.


“I lost my Vertical, wishing Horizon save me.” 


Lovan menceritakan seseorang yang terluka secara batin, menyebabkan dirinya kehilangan arah dalam kehidupan dan merasa diacuhkan oleh sang Pencipta (Vertical). Ribuan pikiran terlintas, tak kunjung menyelamatkan dirinya yang sedang tenggelam secara mental. Pada akhirnya ia meminta pada dunia (Horizon) untuk bisa menyelamatkannya.


Lovan tersedia di seluruh layanan digital streaming kesayangan anda.



Link Video: https://youtu.be/GBUrayojSNwMacintosh SSD:Users:oktav:Downloads:Kissed By The Scar (Media Kit):Photo 2.jpg


Credits:

Song written by Reza Septian

Song composed by Oktav Mutter

Lyrics written by Faiq Nurfratama

Artwork by Faiq Nurfratama

Recorded at Rebuilt40124 Studio

Mixed & Mastered by Oktav Mutter


LinkTree        : https://linktr.ee/Punitivehc

Instagram        : @punitive.hc

Youtube       : PUNITIVE

CP           : 08112077336 (Oktav)

             : 081802016162 (Faiq)

        : punitivehc@gmail.com


Share:

#latepost [Sour Brandy streams debut album 'Unglory’]

 

REVERBERA MUSIC MEDIA
NEWS

Sour Brandy streams debut album 'Unglory’


Listen 'Unglory': HERE!

Watch to the video for "Unglory": HERE!
 
The brazilian band Sour Brandy streams this Friday (28th) the debut album 'Unglory', which arrives accompanied by a video clip recorded by Matheus Candido with editing by Luis Victor, showing all the energy and sound atmosphere that the band wants to show. Sour Brandy has a proposal to bring the mentality and aesthetics of the old west, with a timeless sound that mixes the band's diverse influences. 

'Unglory' is out now, even though it was composed 2 years ago. “We started in early 2020, but with the pandemic there were postponements until completion at the end of 2022. These postponements gave us the opportunity to add some ideas both in terms of composition and mixing”, comments the band. The album promotion features 2 more singles and music videos, which will be released soon.

The songs pass the concept behind the album of telling situations and emotions that people go through in their lives, and thus, personified in the band's character "Austin Weston", presented on the cover of the album.



Listen 'Unglory': HERE!
 
Watch to the video for "Flood" HERE!

Watch to the video for "Unglory": HERE!


Watch to the video for "Ground Me Down": HERE!
Sour Brandy - Unglory (Official Video)
Sour Brandy was formed in 2017 in the city of Atibaia, in Sao Paulo, Brazil members Adrian Godoy (guitar and vocals), Luis Victor (bass) and former member Jonas Oliveira (drums), who recently left the band, giving way to drummer Gustavo Gumerato. The band gave stoner and heavy metal a new look, taking influences from bands like Black Sabbath, Black Label Society, Motorhead, Pride&Glory, Pantera, Black Stone Cherry, Mudvayne, Blues Saraceno, The Devil Makes Three and more.
 
The band draws attention for its sound and visual characteristics, artistic compositions for the stage and clothing, being based on the wild west with a rustic touch from motorcycle clubs. In 2019, they released their first work entitled 'Along', a six-track EP that was released in physical and digital media. The concept of the EP was to deal with the changing emotions of everyday life, from extreme happiness, as in the track “Rise Your Beer”, to extreme hatred in the case of “Hate”.

From 2017 to 2019, there was an intense work of shows, both in performances in the underground environment, where they often participate in events promoted by Rarozine magazine, and in shows promoted by motorcycle clubs. The apex and one of the last events was the opening of the singer Supla's show in 2019 in Atibaia-SP.

The debut album 'Unglory' marks a new stage in the history of Sour Brandy, with the new member, the change in visual identity and the goals and more concise objective to establish a strong identity and nail the name in the heavy music scene. 
Genre:  Groove Metal 

Tracklist:

1- W.O.R.T.H
2 - Flood
3 - Unglory
4 - Let it Die
5 - Ground me Down
6 - My Last Stand
7 - The Way of Nomad
6 - Sharing my Disaster

 

Recording studio:  Lunchbox music


Producer / sound engineer:  Rafael Freitas
 
Mixing studio and engineer:  Rafael Freitas
 
Mastering studio and engineer: Rafael Freitas 
 
Producer / sound engineer:  Rafael Freitas
 
Cover Art:  Alcides Burn

Photo: Matheus Candido

 

Lineup:
Adrian Godoy (guitar and vocal)
Luis Victor (bass)
Gustavo Gumerato (drums)

 

SOUR BRANDY online:
https://www.facebook.com/sourbrandy/
https://www.instagram.com/sourbrandy/?hl=en
Share:

STREAMS

BLACK NIGHT MEDITATIONS - Underground Metal Radio

Listen to BLACK NIGHT MEDITATIONS - Underground Metal Radio with eighty-eight episodes, free! No signup or install needed. 07 Aug 20 Black Night Meditations - Metal FM Radio. 31 Jul 20 Black Night Meditations - Metal FM Radio.

Best Metal of All Time playlist - Listen now on Deezer | Music Streaming

These are the best metal bands for now, tomorrow and the rest of eternity.

Hell Of Feeds

Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia.

That's Not Metal

The official podcast of MetalSucks, Petar Spajic, Brandon Hahn and Jozalyn Sharp. One featured interview each week with a prominent metal musician, and discussion of the latest headlines in metal news. New episodes every Monday morning.

Discogs - Music Database and Marketplace

Discover music on Discogs, the largest online music database. Buy and sell music with collectors in the Marketplace.

RockWorld24.com

RockWorld24.com is on Mixcloud. Listen for free to their radio shows, DJ mix sets and Podcasts

SUPPORT YOUR LOCAL SCENES