Brutal Records is proud to announce that the Argentina Death-legends "Draconis" have signed a new record deal with the label.
Release July 31, 2020 Worldwide!
Formed from the raw swamp of subconscious emotions, desires and fears, Draconis strikes with an immersively rhythmic assault of raw riffs and relatively technical Argentinian-style death metal discursive variation, finding a balance in the overall structure of these songs to deliver the listener through cycles of evolutionary thought into themes and rhythms of commonality. Enjoying the abrupt, this band alternate between structures with no warning and in the style of the South American school, make sense of their riffs in context of song structure and in that mindset often dive or leap to a change unpredictably, with a fire of acquisition.
Band Members:
Gerardo Vargas: Vocal & Guitar
Bruno Vargas: Lead Guitar
Marcos Villaroel: Bass
Rolling riffs of fast tunneled tremolo connect songs in a sequence of tone and rhythm, flowing into one another and rejoining on the snap command of circular song structure to begin again a cycle. The band drops into rhythms nicely and then seamlessly accelerates, driving anthems of dissent with fast and precise grindcore drumming under a hoarse and hollowed voice of gutted vocal cords. While at some points riff salad prevails, it is as in bands like Massacra unified by core rhythm and sense of structure in motion, and the resulting interchanging series of circular structures provides for mazelike yet concise songwriting.
Tracklist:
Anthems for an eternal Battle Puppets who ignore their Masters Inner Quest My last Journey Shadows of Emptyness Remember the Unremembering Ship of Illussions Traitors of Everyday Lost Angel Falling into Darkness
Wabah COVID 19 yang nampak belum berujung ini tidak hanya membahayakan kesehatan. Ia perlahan tapi pasti mengganggu sendi kehidupan masyarakat global, menggerus harapan dan kewarasan, memisahkan interaksi manusia secara langsung.
Konsep video klip yang kami buat ini mencoba menangkap spirit dari kerinduan. Seperti seorang anak yang rindu akan keluarganya di kampung halaman, kawan yang rindu pada tongkrongannya, siswa yang rindu pada lingkungan sekolahnya, pencinta yang rindu pada kekasihnya, scenester yang rindu pada keriuhan gigs atau bahkan seorang pekerja yang rindu akan penghasilan ekstra dihari-hari biasa.
Dengan menghadirkan kawan-kawan dan beberapa elemen masyarakat untuk ikut bernyanyi bersama (disini kami hadirkan dalam bentuk lipsync dan beberapa bernyanyi dengan suara aslinya) kami mencoba memberikan pesan bahwa jarak fisik dan bukanlah jadi penghalang bagi kita untuk untuk menyadari bahwa kita tidak menghadapi ini dengan sendiri, kita semua ikut merasakan dampaknya dan kita akan bertahan dan melaluinya secara bersama-sama!
Beberapa teman seniman/musisi yang hadir dalam video klip ini antara lain OomLeo (Goodnight Electric, OomLeo Berkaraoke), Jimi Multhazam (The Upstairs, Morfem), Buluk (Superglad, Kausa), Ryan Pelorr (Auman), Revan Bramadika (Rajasinga), Indra (Lyla, ADA band), Cristabel Annora (Solois), Aditya Kurniawan (SATCF), GalihBabi (Brigade 07), dan masih ada lagi lainnya.
Lagu yang kami bawakan adalah versi cover dari hits duo Farid Hardja dan Ahmad Albar berjudul "1.. 2.. 3..", kami kira sangat pas untuk menangkap spirit kerinduan tersebut. Sesuai dengan konsep kami sebagai sebuah band cover version yang membawakan kembali lagu-lagu Indonesia populer dari berbagai masa yang dikemas dengan kecepatan, power serta harmonisasi, dipadukan dengan nada-nada lagu Indonesia yang melodius. Tidak ada tujuan komersial dari dibawakannya lagu ini, selain sebagai hiburan dan menyemangat bagi para viewer dan pendengar.
Video klip ini telah kami unggah dalam IGTV di akun istagram dan juga di kanal youtube kami. Link youtube bisa diakses ke: https://www.youtube.com/watch?v=-37asc9idV8
Demikian pers rilis yang kami buat, semoga berkenan bagi teman-teman media untuk menjadi bahan pemberitaan.
man teman, friends, kawan, sadayana, kerabat, sobat, de el el
mari mari nyang punye lagu2 extreme musick songs bergenre CADAS, PEDAS, CERDAS boleh dikirim ke marih: undergroundsync@gmail.com , jgn lupa kasih tau ke kite nama bandnya apa, judul lagunye, plus satu foto personil, eh sama Logo bandnya... lagunya SATU aje ya, biar yg laen kebagian... buruan ye.. ditunggu ampe Oktober 2018....
if you have a record of any kind of music genre that categorized as Extreme Music like Metal, Death, Punk, Crust, D-beat or else, and you want to contribute your song demo to UNDERGROUNDSYNC.com digital compilation that will be published in this Website.
We will wait your demo until October 2018, pls give your band photo, logo band, your band name.
please email your Best songs & others materials like band profile photo, band name & logo images to: undergroundsync@gmail.com
Notes: All materials will be published in this website: UNDERGROUNDSYNC.COM and Free to be listened here
All bands are only email their ONE best song ya, cause we're only pick ONE song from each bands
Salam hangat kepada rekan media dan pemerhati musik sekalian.
Bersamaan dengan email ini, perkenankan kami LOWRES mengabarkan peluncuran Video
Klip sekaligus single kedua kami yang berjudul "OSE". Lowres adalah band yang berenergi
Rock asal Kota Bandar Lampung, Lampung, yang lahir pada awal tahun 2017. Di bentuk oleh
Triga irvanda (vocal,guitar), Bobby Zoel (bass), Hafidz Naufal (guitar), dan Arif Suranto
(Drum). Dilandasi oleh rasa ingin bermain musik Rock bersama-sama dan kegelisahan
mereka mereka memutuskan untuk mencoba memulainya lalu terjun di dalamnya.
LOWRES LUNCURKAN VIDEO KLIP SEKALIGUS SINGLE
KEDUA ‘OSE’
Lowres band rock asal Bandar lampung yang terbentuk pada awal tahun 2017, merilis Video
Klip sekaligus single kedua mereka yang berjudul OSE. Dengan aransemen yang berbeda
dengan single pertama mereka yang berjudul Shammar, yang sebelumnya sudah dirilis pada
januari lalu melalui layanan Souncloud dan juga Youtube
Fast tempo, high, fuzz, dan muff yang kental cukup mendominasi di lagu ‘OSE’, berharap
bisa menjadi pembangkit atmosfer disetiap gigs yang mereka sambangi.
OSE mendeskripsikan tentang siklus hidup manusia yang mengidap gangguan jiwa dalam
dirinya. Terinspirasi dari literasi dan film yang menyuguhkan tentang konsep kekacauan
seseorang pengidap gangguan jiwa atau bahkan tentang pertentangan sudut pandang si
pengidap dengan realita yang ada. Dalam kepercayaan paganisme, OSE adalah nama dari
wujud setan yang ditugaskan ke bumi untuk mengacaukan pikiran manusia sehingga
manusia tersebut jiwanya menjadi hancur, terbengkalai, sia-sia, dan jauh dari realita
kehidupan yang normal. Lowres membawa jauh para pendengar dari realita kehidupan
normal serta membandingkan makna dan isi yang terkandung dari latar belakang single ose
ini.
Dalam pembuatan Video Klip di single OSE, lowres berkolektif ria bersama creative group
asal Kota Bandar Lampung, Lampung yaitu Manasuka Films. Dari proses bertukar pikiran
mereka, tersusunlah rencana untuk membuat karya bersama-sama dan kemudian
terealisasikan didalam Video Klip OSE ini.
Video Klip sekaligus Single kedua mereka ini dirilis melalui youtube channel resmi Manasuka
Films, pada 4 Juli 2018. [bit.ly/Lowres-Ose]
Mereka berharap Video Klip dari lagu OSE ini dapat lebih mendukung dalam visualisasi yang
disampaikan dalam single ini serta menciptakan energy positif bagi para penggiat kreatif,
baik di bidang music, videography, dan bidang-bidang kreatif lainnya.
Terinspirasi Cerpen Seno Gumira, Film 'Bunyi Hujan di atas Genting' Bakal Tayang Perdana Sabtu Pekan Depan di Studio Sang Akar, Tebet, Jaksel
Film pendek 'Bunyi Hujan di Atas Genting' garapan sutradara Krisna L. Salya bakal dihelat pemutaran perdananya Sabtu pekan depan, 4 Agustus 2018. Bertempat di Studio Sang Akar, Jln. Tebet Dalam I no. 22, Jakarta Selatan, hajat ini juga bakal dimeriahkan dengan bincang-bincang bersama Krisna, sang sutradara serta Rama Deranau selaku produser dari Langit Merah Pictures. Acara ini gratis dan terbuka untuk diikuti oleh umum.
'Bunyi Hujan di atas Genting' sendiri sebuah karya film pendek beralur non-linear dan berdurasi 20 menit, yang diangkat dari salah satu cerpen karya sastrawan legendaris Seno Gumira Ajidarma dengan judul yang sama. Diproduksi oleh Langit Merah Pictures dan D'ranau Film, "Bunyi Hujan di Atas Genting" membawa kita kembali ke era 80’an dimana Indonesia masih berada di tangan para penguasa otoriter/oligarki.
Cerita nyata dari sejarah kelam di era tersebut yang coba direkam dalam film ini adalah merebaknya pembersihan preman (mafia jalanan) di Jakarta dengan cara penculikan dan penembakan mati tanpa sistem peradilan– atau yang lebih dikenal dengan istilah 'Petrus' (Penembak Misterius). Saat itu bukan hanya preman yang menjadi korban "Petrus", melainkan juga mereka-mereka yang memiliki tattoo di tubuhnya. Sayangnya, para penguasa saat itu beranggapan bahwa semua orang yang bertattoo adalah preman yang harus dibasmi.
Wondergel Jadi Pengisi Utama Soundtrack Film
Selain didukung oleh para aktor/aktris pendatang baru berbakat seperti Athie Algazam, Rezki Fadlun, Decha dan lain-lain, film ini juga mendapuk Wondergel, band pionir indie pop era 90-an asal Jakarta sebagai musisi utama yang mengisi soundtrack keseluruhan film.
Pemilihan band lawas yang beranggotakan perempuan semua ini sebagai soundtrack dianggap pilihan tepat karena memiliki nuansa yang pas mewakili nafas suramnya kenyataan hidup Jakarta bawah tanah yang diangkat oleh film ini. Nomor-nomor seperti gelap, melankolis dan cenderung militan seperti Pesona Indah, Junkie, dan I Miss You diharapkan dapat menjad perkawinan unik antara visual dan lagu di film "Bunyi Hujan di atas Genting" sebagai kunci dari nafas dan nuansa Jakarta era 80 - 90an.
Dari terbitan rubrik Cobra Gitaran yang disindikasi Soundquarium (https://qubicle.id/story/cobra-gitaran-pesona-indah-wondergel) pada tahun pada 2017, Majalah Cobra pernah memuat keterangan Meita Kasim selaku vokalis Wondergel tentang proses penulisan lagu tersebut. Kala itu, lagu Pesona Indah telah dibawakan di berbagai panggung bersama lagu-lagu ciptaan Wondergel sendiri.
Ia melanjutkan, "Pada saat rekaman di tahun 1997, Vivi Coster mengambil alih vokal lagu ini, karena terus terang, tingkat kesulitan lagu ini cukup tinggi buat saya."
Tentang Wondergel
Wondergel merupakan salah satu band pionir di skena independen Jakarta yang memainkan musik Britpop dengan oplosan new wave dan punk, terbentuk di era 90-an dan beranggotakan semuanya wanita. Tepatnya pada 1992, Wondergel dibentuk oleh Vivie Coaster (vokal), Meita Kasim (vokal), Nanda (gitar), Lala (bass), Meta Pramana (keyboards) dan Astrid (drums). Pada tahun 1997 mereka merilis 1 album penuh (self-titled) berisi 9 lagu di bawah naungan M Music Production/ Musica dan 4 radio single.
Wondergel tercatat dalam sejarah sebagai band perempuan pertama dari kalangan skena bawah tanah Jakarta yang berkesempatan mendapat kontrak dan merekam karya dan mendistribusikannya lewat jaringan label rekaman Musica. Situs Tirto.id (https://tirto.id/nonaria-dan-band-band-wanita-di-indonesia-cD4c) juga mencatat Wondergel sebagai band perempuan kedua di Indonesia setelah bubarnya Dara Puspita. Kemunculan Wondergel dianggap turut menularkan influence musik britpop, new wave, punk ke Indonesia.
Setelah satu konser reuni di Agustus 2017, beberapa kali merilis ulang single lawas (http://play.ripstore.asia/sambut-comeback-nya-electrofux-wondergel-rilis-ulang-miss-dalam-format-maxi-single/) serta restorasi videoklip 'Cermin' oleh editor Nosa Normanda (http://play.ripstore.asia/jelang-konser-reuni-12-agustus-wondergel-rilis-videoklip-cermin/) di bawah naungan Ripstore.Asia, Wondergel kini aktif di social media @wondergel_reunion (https://www.instagram.com/wondergel_reunion) dan bakal merilis single anyar dalam waktu dekat di bawah arahan tangan dingin Levi The Fly selaku produser.
21
tahun merupakan perjalanan panjang untuk band Total Damage, Total Damage di
tahun 2018 berhasil mengeluarkan album perdananya yang berjudul Struggle for
Existence. Struggle for Existencepun mempunyai banyak makna, kutipan ini
diambil dari lagu Total Damage yang berjudul “The Origin of Species”
Total
Damage adalah band yang mengusung aliran Crust Grind yang berasal dari Selatan Jakarta,
yang terbentuk pada tahun 1997. TOTAL DAMAGE diartikan sebagai kerusakan total
pada seluruh aspek kehidupan manusia, yang diciptakan oleh manusia itu sendiri
dan berdampak pada makhluk lainnya yang mengakibatkan kehancuran dan pemusnahan
masal.
Untuk
album ini TOTAL DAMAGE merekam 11 lagu dengan balutan crustpunk dan grindcore
yang bertemakan tentang pembantaian masal, peperangan, konspirasi dan ideology
dan di rilis dalam format kaset (Tarung Record) dan format CD (Grindcore Lokal).
Pada album ini TOTAL DAMAGE berkolaborasi dengan Geboy (THE SABOTAGE, D'JENKS,
OUT OF CONTROL), Irfan (ex-vocalist), Asti (AIRD), Ridwan (KECIKITTY) dan Derry.
Track list TOTAL DAMAGE - STRUGGLE FOR EXISTENCE.
1.A GLAM LIGHT IN ASIA
2.MARTYRDOM
3.BANGKAI BERITA
4.MINDLESS GREED
5.MODUS OTAK SI TAMAK
6.THE ORIGIN OF SPECIES
7.UNITED IDIOT NATION
8.PANUTAN KOTOR
9.DEATH OF CANCER
10.GREY
11.THE NEW WORLD STRUCTURAL
Line Up
·Gemma Iryandi (vocal)
·JulisHead (guitar)
·DediDobs (bass)
·RifqiOklay (drums)
Discography
·1999, Compilation “UNITED ONE”
Release on tape by Blank Records.
·2000, Ep “POLICE RACIST
ACTION”. Release on tape by Blank Records.
·2001, Compilation “THE WAY IT
CRUST TO BE” Release on tape by Oposisi Records.
·2002, 6 Way Split “BREATHLESS
WAR” w/ Tersanjung XIII (Jakarta), Disreject (Surabaya), Social Distrust
(Jakarta), Extreme Hate (Tangerang), Human Corruption (Surabaya). Release on
CD/Tape by Tukangsayurekord.
·2003, Compilation “FIGHT BACK”
w/ Dick Head, Rampageous, RSG, Allnationdeath, Setara, Refusal, etc. Release on
CD/Tape by Trendy Crushers Records.
·2004, Compilation “WHAT’S WRONG
WITH MY EARS?” Release on CD/Tape by Teriak Records.
·2004, Compilation “THIS IS
WHERE WE COME FROM” Release on CD/Tape by Kolektif Records.
·2007, Split “RIOT SOUND FOR
TOTAL SATISFACTION” w/ Silly Riot Release on tape by Movement Records.
·2011, Compilation “GRINDING
AFTERMATH” w/ Agoraphobic Nosebleed (Massachusetts/USA), Brutal Truth (NY/USA),
Hellcore (Jakarta/Ind), Kill The Client (Texas/USA), Otnamus (Malang/Ind),
Rotten Sound (Vaasa/Finland), Social Shit (Buenos Aires/Argentina) and many
more. Release on download link by American Aftermath and Grind To Death.
·2012, Compilation “YANG PENTING
BERISIK” w/ Raw Resistance, Busuk, Lorenk Rusuck, Ninja Hatorry, To Die,
Playing Dead Man, Maximum Thrash, Jeffrey Dahmer, Tumor Ganas, Sergapan Malam,
and More Friends. Release on download link by Noiseblastmedia Production.
·2012, 4 Way Split “FRIENDS
FOREVER WITH AN ASSHOLE GRINDER” w/ Maximum Thrash (Depok), Busuk (Depok), Raw
Resistance (Jkt). Release on tape by Movement Record & Maximum Noise
record.
·2012, Split “GLOBAL
CONSPIRATION, MINDSET DESTRUCTION, TERROR ACTION” w/ Famine Sector (France).
Release on download link by Leudrax-selber soundz infection (France).
·2012, Split “DEATH TO
MANIPULATOR” w/ Disboikot (Malaysia). Release on download link by Tomat
Records.
·2013, Split “BLOOD THIRSTY
FUCKERS” w/ Human Trade (USA). Release on download link by TornFlesh Records
(USA).
Listen to BLACK NIGHT MEDITATIONS - Underground Metal Radio with eighty-eight episodes, free! No signup or install needed. 07 Aug 20 Black Night Meditations - Metal FM Radio. 31 Jul 20 Black Night Meditations - Metal FM Radio.
Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia.
The official podcast of MetalSucks, Petar Spajic, Brandon Hahn and Jozalyn Sharp. One featured interview each week with a prominent metal musician, and discussion of the latest headlines in metal news. New episodes every Monday morning.