TEROR DARI BELANTARA 2014
MUNICIPAL WASTE LIVE in JKT 2014
JAKARTA CORE 2014
JAKARTA CORE 2014
Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA
Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA
JAKARTA ROCKULTURE 2015
JAKARTA ROCKULTURE 2015
JAKARTA ROCKULTURE 2017
JAKARTA ROCKULTURE 2017
[PRESS RELEASE] A Tribute To Motorhead v/a - Palembang Motorheadbangers
undergroundsyncJanuary 11, 2017headbangers, heavy, Id, metal, motorhead, motorheadbangers, palembang, rock, tribute motorhead
PRESS RELEASE
MOTÖRHEAD adalah salah satu band heavy metal yang paling influensial di atas jagat raya. Pengaruh eksistensi dan musiknya menyebar luas, dan merasuk ke dalam nadi beragam spektrum musik rock hingga metal ekstrim. Tak termakan zaman dan melintas generasi, MOTÖRHEAD adalah amalgamasi dari attitude, estetika dan way of lifeyang nyata dari rock’n’roll, they’re the real deal!
Namun rasa hormat berubah menjadi duka dengan mangkatnya garda depan dan ikon dari MOTÖRHEAD, Lemmy Kilmister, pada 28 Desember 2015. Momen yang membuat Motörheadbangers sedunia berkabung menunduk kepala. Dan, sebagai usaha mengubah duka yang mendalam menjadi apresiasi penghormatan kepada Lemmy Kilmister dan MOTÖRHEAD, maka Palembang Motörheadbangers berinisiatif untuk mengerjakan sebuah album kompilasi yang berjudul ATRIBUTE TO MOTÖRHEAD. Proyek yang dengan gotong royong dikerjakan secara kolektif tanpa bertujuan mencari keuntungan – karena yang ada malah buntung - oleh lima band lokal Palembang.KRANK, INFERNO, SHEKILL, TRENDY REJECT dan DISCOSHIT masing-masing menggubah ulang dua lagu MOTÖRHEAD untuk dimasukkan dalam album kompilasi tersebut. Sebuah upaya yang juga dibantu dan didukung oleh Kill!, Raw Rock Art Wear, Rimauman Music, Illegal Records, Soundrusak, Destroyer, Two Fingers In The Air, Creature Inside, Rocker Serabutan dan Groovies Studio.
Album kompilasi ATRIBUTE TO MOTÖRHEAD pun tidak tersedia bebas karena hanya dibuat terbatas 50 kopi dalam format kaset pita, dan hanya bisa didapatkan dari lima band lokal Palembang Motörheadbangers yang terlibat.
One final bow for the real king of rock ‘n’ roll, Lemmy Kilmister, and a homage for The Almighty MOTÖRHEAD
They’re MOTÖRHEAD, and they play rock ‘n’ roll!
Untuk sampler disimak di https://soundcloud.com/ rimaumanmusic/sets/a-tribute- to-motorhead-va
============================== ==========
Artist: Various Artists
Album Title: A TRIBUTE TO MOTÖRHEAD
Format: Cassette tapes C-60
Label: Palembang Motörheadbangers Collective
Country: Palembang, South Sumatra, Indonesia
Release Date: 16 December 2016
Genre: Multi genres
Tracklist:
1. KRANK – Ace of Spades (Ace of Spades, Bronze 1980)
2. KRANK – Rock Out (Motorizer, Bronze 2008)
3. INFERNO – Smiling Like A Killer (Inferno, Steamhammer, 2004)
4. INFERNO – Life’s A Bitch (Inferno, Steamhammer 2004)
5. SHEKILL – Terminal Show (Inferno, Steamhammer 2004)
6. SHEKILL – Burner (Bastards, ZYX Music 1993)
7. TRENDY REJECT – Sucker (Kiss of Death, Steamhammer 2006)
8. TRENDY REJECT – Iron Fist (Iron Fist, Bronze 1982)
9. DISCOSHIT – Fight (Inferno, Steamhammer 2004)
10. DISCOSHIT – Overkill (Overkill, Bronze 1979)
Produced collectively by all the bands
And also the support from Kill!, Raw Rock Art Wear, Rimauman Music, Illegal Records, Soundrusak, Destroyer, Two Fingers In The Air, Creature Inside, Rocker Serabutan & Groovies Studio
All music & lyrics written, and exclusively owned by MOTÖRHEAD
Originally released by MOTÖRHEAD and it’s respective labels
Recorded at Groovies Studio by Erastus Kesuma
Cover sleeves design and layout by Jim Rock
Snaggletooth logo and MOTÖRHEAD logo exclusively owned by MOTÖRHEAD
[PRESS RELEASE] MANEKIN - Dead Violence Society - Album
PRESS RELEASE
Manekin atau maneken atau aslinya dalam bahasa Belanda, manekijn, adalah istilah untuk boneka yang digunakan sebagai peraga busana yang tujuannya menarik perhatian publik untuk melihat dan membeli. Istilah yang kemudian dicomot sebagai nama band powerviolence/hardcore punk asal Palembang, MANEKIN, yang menjadikan musik dan liriknya sebagai medium protes dan kritik sosial politik, termasuk konsumerisme yang menjadikan manusia hanya sebagai peraga budaya konsumtif; dalam siklus lahir, konsumsi dan mati. MANEKIN meneriakkannya dengan intens dan keras dalam agresi berisik yang dipengaruhi band seperti Los Crudos, Warthog, Infest, Romantic Gorilla.
Dibentuk tahun 2013 lalu, MANEKIN, sempat merilis sebuah Raw Demo berisi lima lagu pada tahun 2015. Sekedar catatan personilnya juga terlibat di kolektif Spektakel Klab dan juga band lain seperti Holiday Suckers dan Black//Hawk. Memperkuat eksistensinya di kancah hardcore punk lokal Palembang, MANEKIN, merilis album debutnya Dead Violence Society yang berisi sepuluh lagu yang dirilis dalam format kaset. Persembahan penuh perdana yang dirilis dengan kerjasama antara Rimauman Music dan Spektakel Records.
And, for sure this MANEKIN will challenge you with the task to question society and authority, to be human and not to be a soulless mannequin.
MANEKIN :
Imam – Guitar
Taxlan – Vocal
Billy – Drums
Aang – Bass
Band Contact:
Stream/download lagu “Dead Violence Society” dari album Dead Violence Society
Album preview: https://youtu.be/TZPl_iMDQSk
============================== ==========
Artist: MANEKIN
Album Title: Dead Violence Society
Format: Compact Cassette C-40
Label: Rimauman Music
Catalogue: RIMAUMAN-014/2016
Country: Indonesia
Release date: 20 December 2016
Genre: Powerviolence, hardcore punk
Tracklist:
1. Holiest Fundamentalist
2. Untamed
3. Mass Construction
4. Blind Demand
5. Riot Not Diet
6. Enough Is Enough
7. Useful for Useless
8. Violence Be Build As Embers Be Blown
9. Talebearer
10. Dead Violence Society
All music by Imam, Billy, Aang
Lyrics by Taxlan
Gang Vocals in “Riot Not Diet” by Imam, Billy, Aang
Sound Sampling in “Holiest Fundamentalist” taken from Disbanded Action of Sekolah Marxis Bandung and Lady Fast Jogja by Islamic Mass Organizations
Sound Sampling in “Violence be Built as Embers be Blown” taken from Fight Back Action Bulogading’s People from eviction by State
Sound Sampling in “Dead Violence Society” taken from Dead Poets Society (1989)
Produced by Farid Amriansyah (Sonic Soulmate Works.)
Recorded at Blacksheep Studio by Panji Mustaqiem
Mixed and Mastered by Panji Mustaqiem (Sonic Soulmate Works.)
Artwork by Curseofface
Layout by Taxlan
============================== =========
Catatan
- Didalam kaset disertakan kupon kode unduh format digital dari album
- Kaset diduplikasi di Lokananta (Solo) dengan kualitas audio terbaik dan kecepatan putaran pita normal
- Harga jual kaset Rp. 35.000
- Untuk wholesale dengan harga Rp. 30.000 per kopi kaset dengan minimum 5 kopi kaset bisa menghubungi rimaumanmusic@gmail.com
Indikasi Vol. 2: Mini Showcase Primata
Rilis Pers Indikasi Vol. 2: Mini
Showcase Primata
Micro gig Indikasi kembali hadir
awal Desember ini di Kedutaan Besar Bekasi. Memasuki volume keduanya, forum
kolektif musisi independen di Kota Bekasi ini bakal mengetengahkan mini
showcase dari grup musik instrumental rock ‘Primata’ yang sedianya bakal
dihelat pada 3 Desember 2016 mulai pukul 4 sore di Jl Raya Jatikramat No. 2A,
Jatiasih.
Adapun konser tunggal Primata di
Indikasi vol. 2 ini juga bakal dimeriahkan oleh opening act dari The
Corals, unit stoner rock asal Bekasi serta Mataharibisu, trio dream pop/
ambient/ electronica asal Tangerang Selatan. Dua band pembuka ini juga baru
saja meluncurkan singlenya via iTunes, Spotify, Deezer dan kanal digital store
lainnya.
Yang tak kalah menarik, sebanyak
7 orang seniman grafis, komik dan lukis dari Kedubes Bekasi juga berkolaborasi
lewat pameran visual art di acara ini sebagai respon mereka dari
mendengarkan lagu-lagu Primata. Para seniman tersebut antara lain Amalia
Permahani, Aruga Perbawa R, Asyraful Umam, Marshall Libert, Muhammad Khalid,
Ranindra MK dan Sanditio Bayu.
Muhammad Khalid selaku
koordinator pameran menjelaskan bahwa ini adalah kali pertamanya para seniman
di Kedubes Bekasi berkolaborasi dengan musisi dalam bentuk pameran visual art.
“Sebelumnya kegiatan kami lebih banyak berinteraksi dengan sesama seniman
visual saja. Di Indikasi volume 2 inilah pertama kalinya kami bekerjasama
dengan musisi independen dan kami sangat antusias.”
Single Kedua dan Cover Song ERK
Primata sendiri baru saja mengeluarkan
single ‘Khaga’ pada 17 November kemarin sebagai single kedua dari debut album
mereka bertajuk Avani. Single ‘Khaga’ dirilis dalam format mini CD termasuk
B-Side 'Melankolia' instrumental cover song karya berjudul sama milik Efek
Rumah Kaca. Mengenai cover song tersebut, Andrew Mahardika selaku manager band
mengatakan bahwa ini adalah lagu yang disiapkan Primata untuk mengikuti
kegiatan Tribute to Efek Rumah Kaca yang digelar Ripstore.Asia, namun terlambat
karena sudah melewati deadline pengiriman karya.
“Sekitar bulan Oktober
kemarin, secara kebetulan di satu acara musik di Kedubes Bekasi kami bertemu
dengan tim Ripstore.Asia. Ide mengadakan mini showcase ini pun muncul dari
pihak Ripstore.Asia dan kami respon dengan positif,” ungkap Andrew.
Kini dua track ‘Khaga’ dan
‘Melankolia’ ini juga tersedia di situs Ripstore.Asia dengan format bebas unduh
lewat lisensi creative commons sebagai bagian dari rangkaian kolaborasi
kesenian bersama Kedutaan Besar Bekasi lewat hajat Indikasi Volume 2 ini.
Tentang Indikasi
Indikasi merupakan forum kolektif
dalam format gig yang dirintis untuk menjahit berbagai jejaring pegiat musik di
Bekasi yang selama ini terserak. Konsep ini digagas dengan semangat guyub dan
etos berbagi: bahwa Bekasi menyimpan banyak potensi di bidang musik.
Diinisiasi oleh Kedubes Bekasi
dan Ripstore.Asia, hajat Indikasi pertama kali dihelat bertepatan dengan
perayaan #CassetteStoreDay 8 Oktober lalu dengan menampilkan 7 band penampil, 3
lapak kaset dan 3 narasumber yang mengisi sesi diskusi musik seputar musik
digital dan rilisan fisik.
Sebagai edisi sempalan, Indikasi
juga menggelar volume 1.2 yang mengetengahkan workshop recording, mixing/
mastering bersama Reza Hilmawan dan music performance dari Remedmatika. Pada
volume 1.3, Indikasi mengadakan pemutaran film Pamurba Yatmaka Cakra Bhirawa
dan diskusi dengan sutradaranya, yakni Kamerad Edmond (The Anarcho Brothers),
didampingi dengan Andibachtiar Yusuf (Produser film, sutradara).
Fithor Faris, selaku pendiri
Kedubes Bekasi mengatakan bahwa ke depannya Indikasi bakal diadakan secara
berkala. “Sebagai catatan, di Indikasi ini kami juga membuka peluang kerjasama
dengan teman-teman musisi atau stakeholder lain di luar kota Bekasi untuk
bekerjasama mengembangkan iklim musik independen dalam negeri yang saling
mendukung satu sama lain.”
***
Ripstore.Asia x Kedutaan Besar
Bekasi Presents
Indikasi Vol. 2: Mini Showcase
Primata
Opening Act:
Mataharibisu
The Corals
Visual Art Exhibition:
Amalia Permahani
Ranindra MK
Muhammad Khalid
Aruga Perbawa Rizqi
Sanditio Bayu
Marshall Libert
Asyraful Umam
3 Desember 2016
at Kedutaan Besar Bekasi, Jl Raya
Jatikramat No. 2A, Jatiasih
Mulai pukul 4 sore s/d selesai
Gratis untuk umum
Supported by:
Blantika Musik
Dapur Letter
Enjoy Bekasi
Holytunes
Kanal Tigapuluh
Rekanada
Ruang Hijau Media
The Display
Warning Magazine
MRH Room Recording