TEROR DARI BELANTARA 2014
MUNICIPAL WASTE LIVE in JKT 2014
JAKARTA CORE 2014
JAKARTA CORE 2014
Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA
Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA
JAKARTA ROCKULTURE 2015
JAKARTA ROCKULTURE 2015
JAKARTA ROCKULTURE 2017
JAKARTA ROCKULTURE 2017
Jeruji Merilis Single Terbaru Berjudul Stay True
undergroundsyncOctober 07, 2016bandung, bdg, cadas, hardcore, jeruji, keras, metal, musick, musik, punk, rock
Jeruji Merilis Single Terbaru Berjudul Stay True
Bandung, 3 Oktober 2016 – Letupan semangat kembali datang dari unit hardcore legendaris asal Bandung, Jeruji. Band yang kini beranggotakan Sani (Drum), Pengex (Bass), Andre (Guitar), dan Ginan (Vocal) ini mengumumkan dirilisnya single kedua mereka berjudul Stay True. Lagu ini menjadi rangkuman dari semua tema yang diusung oleh Jeruji pada album kelima yang akan dirilis akhir Oktober dengan nama yang sama.
“Album ini merupakan fase penting bagi Jeruji karena kami menjadikannya sebuah pernyataan dan penegasan sikap dalam masa transisi yang kami alami satu tahun terakhir,” ungkap Jeruji. Dalam proses penggarapannya, mereka menuliskan musik dan lirik yang relevan dengan semangat yang dituangkan; kemandirian, dialektika kebebasan dan tanggung jawab, solidaritas semesta, hingga pesan abadi dari pemaknaan hardcore punk: menjadi bagian dari solusi.
Jeruji memang dikenal sebagai band yang mengalami banyak evolusi. Sejak berdirinya pada tanggal 30 September 2016, mereka telah melalui beberapa kali pergantian personil yang diikuti oleh gaya bermusik. Meski begitu, semangat mereka dalam meneriakkan isu-isu politik, etika, dan emosi, masih tetap menyalak sampai sekarang. Percis sama ketika album pertama mereka, Freedom, menghantam kancah musik hardcore Indonesia.
Mengenai referensi musik, Jeruji mengaku banyak dipengaruhi oleh The Opressed dan Warzone, ditambah dengan metal twist serta sentuhan khas mereka yang merupakan perpaduan dari band hardcore 90-an asal New York dan musik trash era 80-an.
Perilisan single ini merupakan buah kerjasama beberapa pihak, diantaranya Grimloc Records dan Monsterstress Records. Pada tanggal 5 Oktober, lagu ini dapat diunduh secara legal di situs resmi Monsterstress (http://monsterstress.com/) hanya pada hari itu saja. Segera setelahnya, lagu ini dapat dinikmati di berbagai kanal digital seperti iTunes, Spotify, Deezer, dan lain-lain.
Dwi Lukita
New Single from TENHOLES
undergroundsyncOctober 07, 2016cadas, music, musik, punk, rock, rock n roll, roll, skinheads, skins, tenholes
PRESS RELEASE
TENHOLES meluncurkan single kedua berujudul “Mesin Factory”
Setelah sekian lama tidak menelurkan album baru akhirnya Tenholes band pioneer Celtic Punk
asal Jakarta kembali menghadirkan single kedua. Single yang berjudul “Mesin Factory” menghadirkan
alunan khas musik Celtic Punk yang berbeda dengan materi dan konsep album pertama Tenholes.
Kisah di balik lagu ini menceritakan sebuah kerja keras yang dilakukan tidak pernah akan
mengecewakan hasil yang akan dinikmati nantinya. Kegagalan-kegagalan yang dialami menjadikan
sebuah motivasi untuk diri sendiri dan semua orang yang mencari nafkah tanpa henti untuk menghidupi
pribadi masing-masing dan keluarga.
Single ini secara resmi akan diluncurkan pada tanggal 1 Oktober pukul 4:20 Petang WIB
mendatang secara free download dan juga mengajak beberapa media partner dan pengamat musik
skena Oi!, hc/punk di beberapa kota besar di Indonesia untuk ikut serta meramaikan keluarnya single
kedua dari Tenholes.
Tenholes sendiri sudah banyak melakukan bongkar pasang personil semenjak berdiri nya band
ini pada tahun 2004 sampai saat ini, album yang akan keluar pada bulan Oktober mendatang cukup
mewakili perjuangan Tenholes yang mana jarak antara album pertama dan album kedua cukup lama dan
juga diiringi pergantian personil. Pada akhirnya sampailah formasi Tenholes saat ini yaitu Ukien (voc),
Andri (guitar), Barry (bass), King Edwin (mandolin), Endry (guitar), Aco (drum).
Atas dasar kesepakatan bersama para personil “Mesin Factory” dipilih menjadi single kedua
karena kita anggap di lagu ini menjadi salah satu yang paling mewakili musik Tenholes di album yang
akan mendatang. Ada dua bahasa terlampir di dalam lagu ini untuk menyiratkan bagaimana bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris begitu melekat di kehidupan sehari-hari masyarakat kota besar. Proses
pengerjaan recording pada album ini pun terbilang cukup lama yaitu kurang lebih memakan waktu satu
tahun dikarenakan adanya beberapa kendala yang dihadapi dalam pengerjaan album Tenholes.
Tenholes mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua rekan-rekan media yang
berkenan untuk mempublikasi press release ini. Untuk pertanyaan yang lebih detail dapat menghubungi
Putri (manajer) : 0878 8875 8168 atau Ukien Bstrd (Vokal) : 0857 800 30226. Untuk foto-foto bisa
mengajukan dengan melayangkan melalui email : tenholes.jakarta@gmail.com.
GRAUSIG: “ DI BELAKANG GARIS MUSUH Lp re-issue oleh OBSCURE Musick (USA) “ PRESS RELEASE
undergroundsyncOctober 07, 2016cadas, death metal, dm, grausig, iddm, jkt, keras, metal, metal musick, musik
“ DI BELAKANG GARIS MUSUH Lp re-issue oleh OBSCURE Musick (USA) “
PRESS RELEASE
Setelah Full Album / Lp “ DI BELAKANG GARIS MUSUH ” dirilis oleh Majemuk Records dalam format Cd pada awal
Maret 2016 lalu, lalu format Casette (kaset pita) Full Album / Lp “ DI BELAKANG GARIS MUSUH ” yang dirilis oleh Rumah Tanah
Production pada awal September 2016 lalu, menyusul Re-Issue (Rilis Ulang) Full Album / Lp “ DI BELAKANG GARIS MUSUH ”
oleh pihak OBSCURE Musick (USA) yang menurut rencana akan rilis pada Desember 2016 ini.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rilisan local (Indonesia) dengan rilisan luar (USA) yang akan datang, format
art dan layout akan berbeda dengan rilisan sebelumnya, ini dibuat sesuai dengan kemauan dan kesepakatan pihak GrausiG dan
pihak label (Obscure Musick) dengan tujuan agar “berbeda” dengan tampilan kebanyakan rilisan band lainnya. Rilisan Obscure
Musick ini menurut rencana akan didistribusikan ke seluruh dunia diantaranya USA, Eropa, Asia.
GrausiG mendapatkan kontrak untuk re-issue Full Album / Lp “ DI BELAKANG GARIS MUSUH ” ini dengan pihak
Obscure Musick dan kontrak perilisan untuk album GrausiG selanjutnya.
GrausiG saat ini sedang bersiap menyelesaikan materi terbaru untuk album selanjutnya, kini berformasi dengan 5 (lima)
personil dengan komposisi :
PHUPUT – Vocals
IPAY – Guitar
MAME – Guitar + Backing Vocals
EWIN – Bass + Backing Vocals
DENNY – Drums
DISCHOGRAPHY
- Feed The Flesh To The Beast – Ep. On Cassete. Graveyard Prod (1997) Colours Prod (Re-Release version 1998)
- Abandon, Forgotten and Rotting Alone – Lp.On Cassete. Independen Records/Aquarius Musikindo (1999)
- In The Name Of All Who Suffered And Died – Ep. CD Self Release (2013)
- God’s Replicated – Single. CD Self Release (2014)
- Feed The Flesh Who Suffered And Died – Compilation on Cassete. Zim Zum Prod (2015)
- Di Belakang Garis Musuh – Lp. CD Majemuk Records (2016)
- Di Belakang Garis Musuh – Lp on Casette. Rumah Tanah Productions (2016)
For further information about GRAUSIG please call :
GRAUSIG management
Mobile : 081280400850 / 081281186144
E-mail : grausigmanagement.gmail.com
Web-site : http//www.grausig.net
rilis pers dari rilisan yang dilepas oleh Disaster Records dan Rimauman Music, yaitu reissue dari album ‘Suar Marabahaya’ dari ((AUMAN))
PRESS RELEASE
Setahun lebih sudah lewat sejak band heavy rock asal Palembang, ((AUMAN)),
memutuskan untuk membubarkan diri – sejak dibentuk pada tahun 2010 - dan empat
tahun terlewati sejak mereka merilis album ‘Suar Marabahaya’. ((AUMAN)) dan
album tersebut adalah salah satu faktor penentu yang kemudian membuat para
antusias musik nasional menoleh ke kancah musik lokal di Sumatera Selatan,
khususnya Palembang karena berhasil menuai beberapa penghormatan bergengsi
seperti dari majalah Tempo, Indonesia Cutting Edge Music Awards dan majalah
Rolling Stone Indonesia.
Cukup lama album ‘Suar Marabahaya’ yang pada tahun 2013 awalnya dirilis
dalam format CD tak dicetak ulang, hingga menjadi salah satu album rekaman yang
dijual dengan harga mahal oleh para spekulan rilisan. Hingga kemudian Rimauman
Music sebagai pemegang hak terbit dari album tersebut mendapat opsi ajakan
kerjasama dari Disaster Records untuk merilis ulang album tersebut dalam format
piringan hitam atau vinyl. Disaster
Records sendiri merupakan sebuah label rekaman divisi dari Maternal Disaster,
yang pada tahun 2013 sempat merilis ‘Suar Marabahaya’ dalam format kaset pita.
Sebuah pilihan kerjasama yang logis karena Maternal Disaster dan Disaster
Records yang dinaunginya adalah bagian integral dari ((AUMAN)) sebagai salah
satu unit usaha kreatif yang sejak awal memberikan dukungannya untuk band
tersebut.
Reissue ‘Suar Marabahaya’ dalam format 12’ vinyl
memiliki relevansinya sebagai bentuk usaha pendokumentasian album tersebut
dalam format audio analog yang terbaik. Selain mengisi kekosongan stok CD-nya, juga
memperkaya khasanah rilisan lokal dalam format vinyl yang bisa menjadi opsi
untuk koleksi dari para kolektor dan antusias musik Nusantara. Diproduksi di
sebuah vinyl pressing plant di
London, Inggris, reissue album ‘Suar
Marabahaya’ dicetak sebanyak 300 keping dan tersedia dalam dua pilihan warna
yaitu black vinyl dan purple splatter vinyl. Yang mana
beberapa bagian dari hasil penjualannya akan didonasikan untuk organisasi
konservasi lingkungan hidup dan sekolah untuk suku pedalaman.
Stream/Download “Sangkakala Apokalips”
dari album ‘Suar Marabahaya’
Video promosional ‘Suar Marabahaya’ vinyl
============================== ==============
Artist: ((AUMAN))
Album Title: Suar Marabahaya
Format: 12’ vinyl
Weight: 140 gram
Cutting Speed: 33 RPM
Label: Disaster Records/Rimauman Music
Country: Indonesia
Release date: 25 September 2016
Genre: Heavy Rock
Side A | Total Time: 14:18
1. Year Of The Tiger
2. Unholy Terror
3. W.K.G.G
4. Viva Rimau ! Rimau !
5. City Of Ghost
Side B | Total Time: 15:36
1. Suar Marabahaya
2. Subsonic Teenage Dream Machine
3. Broken Hard Rock
4. (We Are) The Sons Of The Sun
5. Sangkakala Apokalips
============================== ==============
Catatan
- Harga jual Black Vinyl (Rp. 340.000), Purple Splatter Vinyl (Rp. 350.000)
- Untuk pemesanan silakan
tengok disasterposse.com
WATERMELONS
PRESS RELEASE
WATERMELONS sebagai band dibentuk
pada tahun 2004, yang embrionya ketika para personilnya masih SMA dari band yang
awalnya bernama Surya Sukampunk. Sebuah inisiasi yang diawali karena kecintaan
mereka akan skateboarding dan melodic punk sebagai sebuah subkultur paramuda. Di
awal eksistensinya WATERMELONS cukup aktif di kancah musik lokal Palembang.
Bukan hanya sebuah band tapi personilnya menganggap WATERMELONS sebagai
keluarga diluar aktifitasnya sebagai grup musik. Walau harus menghadapi
berbagai kendala seperti kepergian beberapa personil dari kota Palembang,
dikarenakan berbagai aktifitas kehidupan dan prioritas karena berkeluarga, hingga
sempat vakum panjang.
Salah satu yang tergendala adalah proses rilis dari album debut ‘Something
About Us’ yang mestinya dilepas pada tahun 2006 mengalami banyak penundaan
dalam prosesnya, karena prioritas fokus dari para personilnya dan master
rekaman yang sempat hilang. Setelah lewat sepuluh tahun baru pada tahun 2016
ini, akhirnya album ‘Something About Us’ disiapkan untuk dilepas sebagai bentuk
dokumentasi karya WATERMELONS. Berisi lima belas lagu termasuk dua lagu yang
dilepas seanagai demo dan single dari masa awal WATERMELONS, yang berisi kisah
masa remaja personilnya dari satu dekade lampau terekam di ‘Something About Us’.
Mendengarkan album ini membawa kita ke masa putih abu generasi milenia,
masa dimana manusia masih terikat secara sosial nihil dunia maya, dikala social
media belum begitu merasuk, dikala personilnya masih tersipu malu pada lawan
jenisnya, dikala energi masa muda begitu kuat dan harus dilepaskan.
Yeah, this album is something about them!
Stream/Download “To My Best Friends” dari album ‘Something About Us’
WATERMELONS are:
Nando - Vocal
Arga - Guitar
Bandeng - Guitar
Pojan - Bass
Chandra - Drums
Contact:
============================== ==============
Artist: WATERMELONS
Album Title: Head to Heart
Format: Compact Cassette
Label: Watermelons/Raw Records/Rimauman Music
Country: Indonesia
Release date: 16 September 2016
Genre: Pop Punk, Melodic Punk
Tracklist:
Side A
1. Intro
2. To My Best Friends
3. RutinitasPagi
4. BujangGeboy
5. Nunggu
6. 18th February
7. Mr.D vs Mr.T
Side B
8. Song for lonely guys
9. Pecin
10. Makin` Love Isn`t A Crime
11. Dennise
12. Han & Hem
13. Outtro (Relaxtionable)
14. Binggung_Demo (Bonus Track)
15. Jerawat (Bonus Track)
All song by Arga except “To My Best Friends” by Chandra
Semua lagu dalam album direkam pada tahun 2006 kecuali “Jerawat” pada tahun
2005 (Kompilasi Stasiun Mimpi) dan”Bingung” pada tahun 2004 (Demo version).
Produced by Watermelons
Enginered by david Hersya & Jimmy Delvian at Baliga Studio
Mixed and Mastered by David Hersya at Kamarbedah. Except “Nunggu”, “To My
Best Friends”, “Bingung”, dan”Jerawat” by Jimmy Delvian
Art Direction and Design by Dede and Bandeng at Otentic Room
============================== ==============
Catatan
- Didalam kaset disertakan kupon kode unduh format digital dari album
- Kaset diduplikasi di Lokananta (Solo) dengan kualitas audio terbaik dan kecepatan putaran pita- Harga jual kaset Rp. 35.000
Suara Rimba, Mini Album Perdana Sasabda Resmi Dirilis
Siaran Pers
Untuk Disebarluaskan
Suara Rimba, Mini Album Perdana Sasabda Resmi Dirilis
Sasabda, band pendatang baru asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah resmi merilis mini album perdananya berjudul ‘Suara Rimba’ melalui situs Ripstore.Asia. EP berisi 5 track berbahasa Indonesia ini tersedia untuk diunduh bebas mulai Jumat pekan ini (16/09) di tautan berikut: https://www.ripstore.asia/ sasabda.
Terbentuk pada 18 Juli lalu, Sasabda mengetengahkan nomor-nomor ambient/ noise dipadukan dengan unsur musik tradisi yang digarap sepenuhnya lewat spoken words dan racauan berbagai tema aktual, seperti kehancuran lingkungan, kritik atas media, banalitas internet dan fanatisme buta. Diproduksi di bawah naungan komunitas musisi di Kalimantan Tengah, Rumah Berkarya, EP ini juga turut melibatkan oleh Yogie dari Nature Depravity (gitar pada track Nyanyian Sumbang), Zulfikar Muhammad Nugroho (kecapi dan suling), serta mixing dan mastering oleh Vitra dan Rumah Teman Records.
Adapun Sasabda sendiri beranggotakan dua personil, yakni Arif Rosidhin (Spoken) dan Theo Nugraha (Music). Awal terbentuknya Sasabda adalah ide dari Arif untuk mencoba hal baru dengan Theo, keinginan Arif disambut baik oleh Theo yang juga ingin mencoba tantangan baru dalam berkarya. Nama Sasabda sendiri diambil dari bahasa Swahili yang berarti berisik, nama ini dianggap mewakili tema karya yang mereka usung.
Tidak butuh waktu lama bagi Arif dalam proses pembuatan lirik yang menjadi elemen utama di debut EP ini, karena tema dan formatnya memang sudah lama disiapkan olehnya dan baru menemukan ruang kreativitas yang tepat bersama Theo hingga akhirnya tertuang di Sasabda. Theo sendiri bertanggung jawab di departemen musik dan tidak memakan waktu yang lama karena sudah ada bayangan tentang arah musik mereka sejak awal.
Sebagai catatan, Sasabda sangat terinspirasi oleh berbagai karya epic Homicide, grup hip-hop legendaris asal Bandung yang terkenal dengan lirik tajamnya dan beat yang menghentak telinga. Kecintaan Arif dan Theo pada karya-karya Homicide inilah yang menjadi bahan bakar direkamnya 5 track Suara Rimba sebagai perkenalan mereka kepada publik. Tanpa perlu menjadi epigon, Sasabda mengambil jalur roots bermusik yang sama dengan Homicide sambil terus menggali berbagai elemen noise music yang dipadukan dengan elemen musik tradisi daerah asal mereka di Kalimantan Tengah.
Ripstore.Asia
Distribusi Konten Digital untuk Musisi Indonesia
http://www.ripstore.asia
Raka Autocare Building Block A 2nd Floor
Jalan Terusan Buah Batu Nomor 54
Bandung 40288
Phone (022) 7531225 Fax. (022) 7513771
Whatsapp 081224221357
Follow Us:
Twitter: @Ripstore
Facebook: Ripstore.Asia
Untuk Disebarluaskan
Suara Rimba, Mini Album Perdana Sasabda Resmi Dirilis
Sasabda, band pendatang baru asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah resmi merilis mini album perdananya berjudul ‘Suara Rimba’ melalui situs Ripstore.Asia. EP berisi 5 track berbahasa Indonesia ini tersedia untuk diunduh bebas mulai Jumat pekan ini (16/09) di tautan berikut: https://www.ripstore.asia/
Terbentuk pada 18 Juli lalu, Sasabda mengetengahkan nomor-nomor ambient/ noise dipadukan dengan unsur musik tradisi yang digarap sepenuhnya lewat spoken words dan racauan berbagai tema aktual, seperti kehancuran lingkungan, kritik atas media, banalitas internet dan fanatisme buta. Diproduksi di bawah naungan komunitas musisi di Kalimantan Tengah, Rumah Berkarya, EP ini juga turut melibatkan oleh Yogie dari Nature Depravity (gitar pada track Nyanyian Sumbang), Zulfikar Muhammad Nugroho (kecapi dan suling), serta mixing dan mastering oleh Vitra dan Rumah Teman Records.
Adapun Sasabda sendiri beranggotakan dua personil, yakni Arif Rosidhin (Spoken) dan Theo Nugraha (Music). Awal terbentuknya Sasabda adalah ide dari Arif untuk mencoba hal baru dengan Theo, keinginan Arif disambut baik oleh Theo yang juga ingin mencoba tantangan baru dalam berkarya. Nama Sasabda sendiri diambil dari bahasa Swahili yang berarti berisik, nama ini dianggap mewakili tema karya yang mereka usung.
Tidak butuh waktu lama bagi Arif dalam proses pembuatan lirik yang menjadi elemen utama di debut EP ini, karena tema dan formatnya memang sudah lama disiapkan olehnya dan baru menemukan ruang kreativitas yang tepat bersama Theo hingga akhirnya tertuang di Sasabda. Theo sendiri bertanggung jawab di departemen musik dan tidak memakan waktu yang lama karena sudah ada bayangan tentang arah musik mereka sejak awal.
Sebagai catatan, Sasabda sangat terinspirasi oleh berbagai karya epic Homicide, grup hip-hop legendaris asal Bandung yang terkenal dengan lirik tajamnya dan beat yang menghentak telinga. Kecintaan Arif dan Theo pada karya-karya Homicide inilah yang menjadi bahan bakar direkamnya 5 track Suara Rimba sebagai perkenalan mereka kepada publik. Tanpa perlu menjadi epigon, Sasabda mengambil jalur roots bermusik yang sama dengan Homicide sambil terus menggali berbagai elemen noise music yang dipadukan dengan elemen musik tradisi daerah asal mereka di Kalimantan Tengah.
Ripstore.Asia
Distribusi Konten Digital untuk Musisi Indonesia
http://www.ripstore.asia
Raka Autocare Building Block A 2nd Floor
Jalan Terusan Buah Batu Nomor 54
Bandung 40288
Phone (022) 7531225 Fax. (022) 7513771
Whatsapp 081224221357
Follow Us:
Twitter: @Ripstore
Facebook: Ripstore.Asia
ORTHUS
undergroundsyncOctober 07, 2016cadas, grind, grindcore, grinding, grinkor, Indonesia, metal, musick, musik
PRESS RILIS ORTHUS PROMO 2016
Orthus, resmi mengeluarkan 2 track berjudul “Eksekusi” dan “Sesal” (Feat Okuy Bloody Underwear) dalam CD Promo 2016. Band yang berdiri pada April 2016 ini awalnya dibentuk oleh Ega (Guitar) dan Roni (Drum). Mereka berdua mengumpulkan materi dengan genre grindcore dengan hentakan perpaduan grinding, punk hardcore dan grovee di dalamnya. Setelah materi terkumpul, masuklah Sugih yang mengisi kekosongan posisi bass dan Dika yang mengisi posisi vocal. Masuknya Sugih dan Dika menambah warna baru di diri Orthus dengan karakter yang dibawa oleh masing-masing personil. Penamaan Orthus mencerminkan adanya dua sisi yang berbeda dari masing-masing dua personil. Orthus sendiri merupakan nama monster di mitologi yunani dengan karakter anjing dengan dua kepala yang siap menerkam.
Dua lagu yang ada pada Promo 2016 merupakan bagian dari E.P yang akan rilis bertajuk “Abortus Tormen”. Materi dengan pesan kampanye anti aborsi, seluruh lirik merupan gambaran curahan hati dari seorang jabang bayi yang terbunuh sebelum terlahir. Terinspirasi dari tingginya tingkat aborsi di Indonesia yang mencapai 2,4juta/tahun. Track berjudul Eksekusi menjadi gambaran kejamnya bangsa Indonesia dibalik ramah tamahnya yang terkenal oleh dunia. Track kedua berjudul “Sesal” diracik dengan apik dan disempurnakan oleh Okuy Bloody Underwear sehingga jeritan penyesalan dari lirik yang tertuang dapat tersampaikan dengan baik.
2 track pada Promo 2016 ini dapat diunduh secara gratis di media sosial Orthus. Semoga musik yang disajikan dapat menambah warna baru pada pergerakan musik Indie Nusantara.
Contact Person:
Ega : 0857-2021-4666
Email: orthusgrind@gmail.com
Media:
www.reverbnation.com/ orthusgrind
www.soundcloud.com/orthusgrind
www.facebook.com/orthusgrind
www.twitter.com/orthusgrind
www.instagram.com/orthusgrind
MATA JIWA : Now Nation
SIARAN PERS: Untuk Disiarkan Segera
Matajiwa Sebarkan Vibrasi Positif dalam Lagu Now Nation
Matajiwa, duo yang berawakan Anda Perdana (guitar, vocal) dan Reza Achman
(drumcussion, vocal), kembali merilis single berjudul "Now Nation". Lagu yang
diciptakan oleh Matajiwa pada tahun 2013 ini sebelumnya sempat dirilis dalam
bentuk CD dan menjadi hidden track pada Album 1 versi kaset. Keduanya rilisan
itu dicetak dalam jumlah terbatas.
Kabar baiknya bagi siapapun yang belum mendapatkan rilisan fisik single "Now
Nation", Matajiwa akan merilis ulang lagu tersebut ke dalam bentuk CD dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya. Bahkan untuk edisi kali ini, Anda dan Reza
terlibat langsung dalam penggarapan artwork.
Sebelum beranjak ke kabar baik tersebut, info lebih lanjutnya akan diumumkan
manajemen Matajiwa lewat akun sosial media dan website resmi Matajiwa, duo
yang mengklasifikasikan musiknya sebagai 3 E (Experience, Experiment,
Expression) ini juga merilis video klip "Now Nation" dan versi digital lagu tersebut
pada tanggal yang sama yaitu 11 September 2016.
Sebelumnya, lagu ini akan terlebih dahulu disebarkan ke radio-radio pada
tanggal 9 September 2016 dengan tujuan menyegarkan ingatan para sejiwa
(pendengar matajiwa) sebelum beranjak ke konten audio visual lagu "Now
Nation".
Video klip lagu "Now Nation" digarap oleh Allan Soebakir dari Sinema Pinggiran
yang bertindak selaku sutradara, sedangkan Wardrobe Matajiwa di-support oleh
PMP Denim. Pada video klip ini, Allan menyelipkan pesan-pesan dari lagu
tersebut. Hal itu dapat dilihat dari sosok Matajiwa yang dibalut nuansa hitam,
pemilihan lokasi shooting, dan adegan-adegannya.
"Harapan yang dibalut sebuah rasa duka melihat kondisi saat ini, rasa pesimis
sebanding dengan rasa optimis. Lagu ini mencoba memberikan getaran kepada
seluruh ras, agama, dan segala perbedaan di Indonesia bahwa kita sebenarnya
berada dalam suatu kesatuan," Allan membeberkan tentang penafsirannya
mengenai lagu tersebut.
Pemilihan tanggal 11 September juga menjadi momentum bagi Matajiwa untuk
menyebarkan vibrasi positif lagu Now Nation. Karena seperti yang kita ketahui
bersama, pada tanggal 11 September 2001 Gedung WTC dan Pentagon di
Amerika Serikat dihantam oleh serangan pihak yang didakwa sebagai teroris.
Hampir seluruh mata dan rasa duka di penjuru dunia tertuju pada peristiwa
tersebut. Namun siapa sangka kalau yang terjadi selanjutnya adalah
kesimpangsiuran informasi mengenai pihak mana yang benar-benar terlibat
tragedi tersebut.
Lagu "Now Nation" berisikan pesan yang mengajak generasi sekarang untuk
coba merasakan getaran positif yang terjadi di sekitarnya dengan pikiran terbuka
dan langkah kontemplatif.
"Yang penting adalah sekarang, karena yang sekarang akan memengaruhi yang
akan terjadi nanti," ujar Anda Perdana saat menjelaskan makna di balik lagu.
Good vibration here and now, tunning into a higher mind.
Good vibration feel it now, we are the nation of the now.
Feeling it up and down, this divine connection.
Feeling it up and down, this divine connection.
Feling it up and down, feeling it up and down,
Feeling it up, Feeling it up, Feeling it up... this god connection.
--
Ririe Dread
Personal Manager
(phone / whatsApp): +62 816 772384
(email): ririedread@matajiwaofficial.com / ririedread@gmail.com
Experience / Experiment / Expression
www.matajiwaofficial.com
CLOUD
PRESS RELEASE
Merubah formasinya dari trio menjadi duo, CLOUD grup sludge/doom Palembang kembali dengan sebuah persembahan
musikal baru yang bertajuk Incubus
Calculation, dua tahun sejak merilis Sound
of the Dead Leaf pada tahun 2014.
Dan bila sebelumnya CLOUD melebur
musikalisasi puisi dalam rambat berat doom, di Incubus Calculation elemen musikalisasi puisi tidak dieksplorasi.
Yang ada adalah satu nomer raksasa dengan durasi 20 menit yang berjudul “Angka”.
Sebuah balada kelam akan tekanan kehidupan dunia dan masyarakat modern yang
mengunci dan mereduksi manusia menjadi angka dan statistik.
Sebuah eksplorasi yang secara musikal menyiratkan peleburan influensi
mereka dari Sleep, Om, Corrupted, Noothgrush, Neurosis, Russian Circles dan
EyeHateGod yang diblender menjadi satu nomer tunggal.
Musiknya dibungkus dengan cover art
kolase indah karya suramuram serta tata letak sampul yang dikerjakan oleh Spektakel
Klab. Singkat cerita, CLOUD kembali menghadirkan
ketegangan dan desperasi kehidupan dalam Incubus
Calculation dan nomer tunggalnya “Angka” yang proses produksinya dikerjakan
dengan tim Sonic Soulmate Works.
Let there be, CLOUD ..
NB:
Lagu “Angka” tidak dipublikasikan dalam jaringan, dan bagi rekan media yang
berniat mengulasnya secara spesifik sila mengajukan permintaannya untuk
dikirimkan materinya kemudian, mengingat Rimauman Music tak punya stok lebih
untuk dikirimkam kepada media. Terimakasih
============================== =====
Artist: CLOUD
Album Title: Incubus Calculation
Format: Cassette tapes C-40
Label: Rimauman Music
Catalogue: RIMAUMAN-010/2016
Country: Indonesia
Release date: 26 August 2016
Genre: Sludge/Doom/Post-Metal
Tracklist:
1. Angka
All music and lyrics written by Jay & Ken
Produced by Farid Amriansyah (Sonic Soulmate Works.)
Recorded by Panji Mustaqiem at Blacksheep Studio
Mixed & Mastered by Panji Mustaqiem (Sonic Soulmate Works.)
Cover art collage by Suramuram
Cover layout by Spektakel Klab
Cloud logo by Tangan Manekin
============================== ==
Link streaming sample lagu dari album Incubus
Calculation:
============================== ===
Catatan
- Didalam kaset disertakan
kupon kode unduh format digital dari album
- Kaset diduplikasi di
Lokananta (Solo) dengan kualitas audio terbaik dan kecepatan putaran pita
normal
- Harga jual kaset Rp. 35.000
- Untuk wholesale Rp. 25.000 per kaset minimum 5
kopi kaset bisa menghubungi rimaumanmusic@gmail.com
ArchiE band
PRESS RELEASE
ArchiE terbentuk di Palembang pada tahun 2007 berawal dari pertemuan salah
satu personil di stasiun radio, disatukan oleh komunikasi dan selera musik
akhirnya Sari (vokal) & Ilal (gitar) membuat group duo akustik “ArchiE”.
Kemudian ditambah dengan personil lain Dedy (gitar), Wawan (bass) & Rifal
(drum), menjadi format band dengan musik indie pop. Nama ArchiE sendiri dari
komik America salah satu kegemaran dari Ilal yang menyukai segala bentuk dari
jenis kartun dan komik.
Beberapa single sempat dirilis ArchiE, seperti “Kau Tahu Apa”, “Honey”,
“Tapi Aku Malu”, “Aku Lucu”, “Remaja”yang sempat mendapat apresiasi yang cukup
baik dari stasiun radio lokal yang memiliki program indie. Sebuah usaha awal
untuk memperkenalkan musik ArchiE, terlepas dari proses rekamannya yang
dilakukan sederhana di kamar.
Tercatat pernah menjadi band pembuka Payung Teduh, Sore dan juga mengisi
line-up Road To Soundrenaline dan festival musik tahunan Musifest di Palembang.
Desakan dari pendengar dan audiens ArchiE lah yang kemudian memberikan mereka
semangat untuk melepas albumnya. Hingga proses pengerjaan dimulai pada
pertengahan tahun 2015, dari pemilihan lagu hingga proses pengerjaan recording
guide yang dikerjakan sendiri sebelum memulai proses rekaman yang dikerjakan di
AD Studio, Palembang. Dengan Jemi Delvian sebagai produser dan mixing/mastering
engineer; Ia adalah tokoh musik lokal yang sempat tercatat sebagai musisi
pendukung Semakbelukar, band indie rock underrated Palembang Anita dan sekarang
di Hutan Tropis.
Berniat merilis mini album, yang terjadi malah penambahan beberapa lagu
hingga menjadi 9 lagu yang mereka selesaikan dari bulan November 2015 -
Maret 2016, dan hingga tahap produksi
dinyatakan selesai pada bulan Juli 2016.
ArchiE dengan Arch Music kemudian menggandeng Rimauman Music untuk
membantu distribusi ke luar Palembang. Diberi tajuk ‘Head to Heart’Heart” album
debut dari ArchiE diniatkan sebagai usaha pembuktian nyata dalam perjalanan
musiknya yang tak singkat yaitu memasuki tahun kesembilan pada Agustus 2016
ini. Terlepas dari sedikit banyak nuansa yang tertangkap dari grup yang mungkin
mempengaruhi kreasinya, album ini bermakna sangat personal bagi para
personilnya; dan semoga menjadi awal segar dari karya-karya mereka selanjutnya.
Stream/Download “After the Rain” dari ‘Head to Heart’
ArchiE:
Sari – vokal, kazoo
Ilal – accoustic guitar, piano
Dedi – electric guitar, strings
Wawan – bass
Rifal – drums, percussions
Contact:
============================== ==============
Artist: ARCHIE
Album Title: Head to Heart
Format: Compact Disc
Label: Arch Music
Distributions: Rimauman Music
Country: Indonesia
Release date: 17 August 2016
Genre: Indie pop
Tracklist:
1. Intro - Kazoo
2. Serius!
3. Hey Darling
4. Honey
5. Aku, Kamu & Lagu
6. After the Rain
7. Aku Lucu
8. Fooling Around
9. Pikir Lagi
10. Rabun Senja
All music and lyrics written by Sari and Ilal
Produced by ArchiE
Recorded, Mixed & Mastered by Jemi Delvian at AD Studio
Cover concept & art direction by ArchiE
Cover art illustrations by Jiepujiejie
Logo design by Aulia Hanifa
============================== ==============
Catatan
- Harga jual CD Rp. 30.000
- Untuk wholesale bisa menghubungi rimaumanmusic@gmail.com
Flag Of Hate
Jiwa Hitam Flag Of Hate
Seiring dengan berkembangnya industri musik di Indonesia, semakin beragam genre musik yang hadir dan genre gothic metal saat ini sudah cukup banyak diminati dan digemari oleh musisi ataupun penikmat musik Indonesia. Salah satu band yang membawakan genre ini adalah Flag Of Hate, band asal Jakarta Selatan yang terbentuk pada tahun 2006 dengan formasi Wild (vocal/growl), Adie (rhythm guitar), Mizthree (keyboards/vocal), Jeppy (drum) dan Bay (lead guitar).
Bagi mereka nama Flag Of Hate mempunyai filosofi tersendiri, walaupun bila diartikan sebenarnya adalah Bendera Kebencian, namun justru mereka ingin mengibarkan bendera kemenangan atas kebebasan diri setinggi-tingginya untuk menyatukan perbedaan dari kebencian. Sampai saat ini Flag Of Hate masih aktif mengikuti event gigs di komunitas underground dan pada tahun 2008 Flag Of Hate pernah menjuarai beberapa festival band dan lolos 100 besar dalam ajang pencarian band indie yang diadakan oleh salah satu brand rokok mewakili untuk wilayah Jakarta.
Di tahun 2012 Flag Of Hate pernah merilis single “Eternal Madness” dan karena dukungan yang sangat baik dari para Haters (sebutan untuk teman-teman Flag Of Hate), maka di tahun 2016 ini Flag Of Hate akan merilis album perdana yang diberi judul “White Light” di bawah naungan label Fiasco Records, yang direkam di Z-Three Studio dengan Wendi Arintyo sebagai music director, dan didistribusikan oleh Demajors Independent Music Industry (DIMI). “Jiwa Hitam” dipilih sebagai single kali ini, diciptakan oleh Indra “Teke” Gunawan, yang pernah bergabung sebagai gitaris Flag Of Hate, dan Mizthree. Lagu tersebut bercerita tentang seseorang yang tersesat dan terjebak dengan segala dosa dan ingin segera melepaskan diri menuju kehidupan yang lebih baik.
Dengan hadirnya album ini, Flag Of Hate ingin memberikan sesuatu yang berbeda dengan bereksperimen menyatukan dari berbagai karakter, sound, lirik yang jujur dan aransemen nada-nada minor yang terasa gelap. Album yang berisikan 10 trek ini bisa dibilang sangat istimewa karena hampir di semua lagu Flag Of Hate dibantu dan berkolaborasi dengan musisi-musisi hebat, seperti Wisnu Ex-Oracle, Nino Aditya (Lucretia), Ruby Anggitha (Silluet), Asther – Rya (Apel) dan musisi hebat lainnya.
Musik Flag Of Hate banyak terinspirasi dari band-band seperti Nightwish, Abigail Williams, Evanescence, Anathema dan band-band gothic metal lainnya.
HATERS MANAGEMENT
Jl. Kertamukti Pisangan no. 20
Situ Gintung, Ciputat
Tangerang Selatan, Banten
CP +62 878-8955-5656 (Gugun)